“Kita harus memperhatikan standard lingkungan, dan ketenagakerjaan yang berkualitas tinggi secara bertahap. Mari bangun kesepakatan bahwa pejabat yang terlibat harus transparan, sehingga Indonesia menjadi contoh negara maju dan transparan,” tuturnya.
Indonesia menjadi negara yang memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, tidak heran jika ekspornya di hentikan hinga sempat mendapatkan kecaman dari sejumlah negara. Karena Presiden Jokowi ingin bahan mentah itu dikelola di dalam negeri, salah satunya menjadi baterai kendaraan listrik.
Saat ini khusus mobil listrik berbasis baterai baru ada Wuling, dan Hyundai yang sudah merakit mobil pelahap seterumnya di dalam negeri. Kemudian disusul DFSK Seres, dan akan diterapkan Neta, serta Chery mengandalkan pabrik Handal Motor Indonesia.
Selain itu ada VinFast, Geely dan BYD yang akan berencana bangun pabrik mobil listrik. Sedangkan, Toyota sebagai produsen terbesar saat ini baru merakit mobil hybrid secara lokal melalui Kijang Innova Zenix, dan Yaris Cross.
Bukan hanya mobil penumpang, dari sektor komersial ada PT VKTR yang merakit bus listrik BYD untuk keperluan transportasi umum, salah satunya TransJakarta, dan alat berat bertenaga listrik.
industri sepeda motor listrik yang sudah cukup banyak dibuat di dalam negeri, tercatat ada 54 model yang saat ini sudah memiliki TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) 40 persen.
Menurut keterangan Kemenko Marves, tercatat kemampuan produksi kendaraan listrik di Indonesia mencapai 34.000 unit mobil listrik, bus 2.480 ribu unit, serta 1,45 juta unit sepeda motor listrik per tahun.