100KPJ

Ogah Tunggu Janji Tesla, Erick Thohir Lakukan Ini Untuk Kembangkan Mobil Listrik

Share :

100kpj – Kendaraan listrik bukan hanya bertujuan mencapai netralitas karbon yang ditargetkan pada 2060, namun punya industri menjanjikan. Terlebih Indonesia menjadi salah satu negara dengan cadangan nikel terbesar.

Tidak heran jika pemerintah berambisi menjadikan Indonesia sebagai raja kendaraan listrik secara global. Sebagai langkah awal sejumlah brand diajak menancapkan kuku bisnisnya di Tanah Air untuk membangun ekosistem.

Sudah cukup banyak brand China pendatang baru yang melirik Indonesia, dan yang akan masuk adalah BYD, VinFast, Geely, dan Great Wall Motor untuk mengembangkan kendaraan listrik di dalam negeri, setelah Wuling Motors, Chery, dan Neta hadir.

Sementara dari brand Eropa sampai saat ini belum ada tanda-tanda akan mengembangkan kendaraan listrik di dalam negeri, meski Volkswagen sempat memberikan sinyal. Bahkan Tesla yang sempat digadang-gadang akan berinvestasi masih tarik ulur, dan belum ada kepastian.

Oleh sebab itu Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Erick Thohir ogah bergantung, atau mengharapkan Tesla, karena banyak cara lain yang bisa dilakukan untuk mengembangkan eksosistem kendaraan listrik.

Salah satunya melirik sejumlah produsen otomotif masuk Indonesia dari jalur negara timur tengah, terkait pembahasan mineral sebagai sala satu bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik.

“Sama UEA kemarin saya juga bicara critical mineral, nantiJanuari saya juga pergi ke Qatar bicara ciritical mineral. Siapa tahu mereka kan juga punya private quity yang investasi di perusahaan-perusahaan mobil dunia,” ujar Erick kepada wartawan dikutip, Rabu 20 Desember 2023.

Menurutnya setela kunjungan itu dilakukan, bisa saja sejumlah produsen mobil yang sudah investasi di negara timur tengah itu mau masuk Indonesia juga. Sehingga tidak perlu berharap dengan janji investasi Tesla.

“Siapa tahu mereka juga mau melakukan investasi di sini, masa tergantung Tesla, kan ada BYD. Tapi nanti kalau BYD lagi, katanya kita enggak friendly lagi sama Eropa, sama Amerika, padahal coba lihat storylinenya, justri kita menjaga keseimbangan itu,” sambungnya.

Sebelumnya rencana Tesla akan mengguyur dana segar ke Indonesia setelah Presiden Jokowi, dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan bertemu Elon Musk di Amerika Serikat.

Namun sampai saat ini belum ada penjelasan, hingga Tesla lebih dulu buka kantor di Malaysia, walaupun hal tersebut ditepis Luhut Binsar Pandjaitan, berdasarkan informasi yang dia dapat.

Luhut membantah terkait Tesla lebih memilih berinvestasi di Malaysia karena politik yang stabil. Menurutnya, berdasarkan informasi yang didapat, sampai saat ini belum ada realisasi dari Tesla perihal rencana tersebut.

Share :
Berita Terkait