"Isu utamanya di tahun ini adalah NPL, jadi approval rate sulit, dan turun. Saya ketemu dengan leasing di Semarang, jadi efek pandme itu di beberapa pengusaha penurunan omset dirasakan sekarnang bukan di tahun kedua, karena tahun kedua growth (ada diskon PPnBM). Justru sekarang efeknya kenapa jadi perlambatan," ujarnya di Solo, Jawa Tengah, Senin 11 Desember 2023.
Namun di tengah penurun penjualan, menurutnya ada hal menarik menjelang Pemilihan Presiden, alias Pilpres 2024, meski sebagian menahan untuk melalukan pembelian, tapi pembelian secara tunai meningkat hal itu terjadi di beberapa diler Mitsubishi.
"Mengenai Pilpres, kita wait and see. Yang jadi aneh, sekarang itu banyak hal-hal unik, tiba-tiba banyak orang datang dealer, beli kendaraan dalam bentuk cash. Entah untuk jadi kepentingan partai atau yayasan. Fenomena itu terjadi menjelang pemlu setiap lima tahun," tuturnya.
Sementara, terkait tingginya kredit macet yang membuat lising membuat aturan lebih ketat karena belajar dari kasus di beberapa daerah, menurutnya banyak LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) merambat ke banyak Provinsi "
"Sudah terjadi di Sumatra itu perlu diwaspadai, karena ini jadi lahan bisnis. Konsumen yang punya nama baik dipinjem namanya dan dikasih uang,. Isu itu terasa sekali sehingga kondisi market otomotif sedikit terkontraksi. Daya beli middle up mungkin tidak terganggu, tapi banyak yang upgrade," sambungnya.
Tidak ada keterangan terakit mobil Mitsubishi yang paling banyak dibeli secara tunai menjelang Pemilu. Saat ini mereka memiliki lineup Xpander, Pajero Sport, XForce, Triton.