100kpj – Mobil listrik BYD menjadi salah satu penguasa pasar secara global. Tahun depan jenama asal China itu akan masuk Indonesia dengan menawarkan mobil penumpang, melalui produsennya PT BYD Motor Indonesia.
Ada tiga model yang diduga akan dipasarkan di Tanah Air, yaitu BYD Atto 3, BYD Seal, dan BYD Dolphin. Beberapa kali penampakan mobil listrik asal Tiongkok tersebut kepergok kamera sudah berada di dalam negeri.
Beberapa foto, dan video yang tersebar di Instagram memperlihatkan Seal sedang berjalan di daerah Jakarta, begitu pun dengan Dolphin, bahkan penampakan foto Atto 3 terlihat sedang diangkut pakai truk dalam jumlah banyak.
Tidak heran jika dugaannya akan dijual, namun sebelum mereka memperkenalkan diri di Tanah Air pada 2024, beberapa tahun lalu sampai menjelang akhir 2023 ada beberapa masalah yang ditemui dari ketiga model tersebut.
Pertama ada BYD Seal, pada 2022 sedan listrik bergaya sporty itu terbakar di tengah jalan raya China, dari foto yang beredar terlihat api melalap bagian kaca depan, pilar, atap, dan bodi bagian samping, hingga api keluar dari fender roda belakang.
Menurut beberapa media asing, meski kejadiannya tahun lalu, sampai sekarang tidak ada keterangan yang dirilis ke publik terkait masalah tersebut. Kemudian ada Dolphin yang tiba-tiba terbakar saat diparkir di sebelah rumah.
Sementara BYD Atto 3 belum lama ini, tepatnya pada September 2023, mengalami korseling saat melalukan pengisian baterai di salah satu pusat perbelanjaan Thailand.
Padahal baterai blade yang berbahan dasar lithium-iron phosphate buatan BYD diklaim paling aman di dunia. Bahkan melalui beberapa pengujian seperti ditusuk paku, atau menabraknya pakai truk tidak dapat membuatnya terbakar.
Meskipun terbakar, BYD mengklaim baterainya tidak akan menimbulkan api besar, atau penyebaran api lebih lambat. Hal wajar jika kasus terbakarnya mobil listrik buatan brand asal Shenzen itu paling banyak, karena sesuia dengan populasinya.
Bahkan menurut laporan Wapcar, pada paruh pertama 2023 sebanyak 2.093 juta unit mobil listrik terjual di Tiongkok, didominasi Tesla, dan BYD. Setelah populasinya meningkat, maka cukup banyak kasus yang ditemukan.
Pada 2020-2021 mobil listrik yang terbakar di negeri tirai bambu itu hanya 86 kasus, namun memasuki kuartal pertama 2022 angkanya meningkat drastis, menjadi 640 kasus.
Tingginya kebakaran mobil listrik memuat Departemen Manajemen Darurat Nasional Tiongkok mencari tahu penyebab utamanya, dan mengawaasi layanan, dan penyelamatan pemadam kebakaran.
“Rata-rata petugas pemadam kebakaran dipanggil untuk memadamkan 7 mobil listrik setiap hari. Merek EV yang mobilnya paling banyak terbakar BYD,” tulis informasi media asing tersebut.
Karena terlalu sering mengalami kejadian tersebut, netizen sampai menyebut BYD sebagai ‘Kaisar Pemakaran Spontan’. Sebuah sarkas yang menyinggung tekologi baterai blade racikannya aman.
Sikap BYD terhadap insiden terbakarnya produk-produk buatannya mendapatkan komentar pedas, karena belum ada keterangan resminya. Kira-kira apakah BYD Dolphin, Seal, dan Atto 3 tetap dijual di RI tahun depan?