Sementara BYD Atto 3 belum lama ini, tepatnya pada September 2023, mengalami korseling saat melalukan pengisian baterai di salah satu pusat perbelanjaan Thailand.
Padahal baterai blade yang berbahan dasar lithium-iron phosphate buatan BYD diklaim paling aman di dunia. Bahkan melalui beberapa pengujian seperti ditusuk paku, atau menabraknya pakai truk tidak dapat membuatnya terbakar.
Meskipun terbakar, BYD mengklaim baterainya tidak akan menimbulkan api besar, atau penyebaran api lebih lambat. Hal wajar jika kasus terbakarnya mobil listrik buatan brand asal Shenzen itu paling banyak, karena sesuia dengan populasinya.
Bahkan menurut laporan Wapcar, pada paruh pertama 2023 sebanyak 2.093 juta unit mobil listrik terjual di Tiongkok, didominasi Tesla, dan BYD. Setelah populasinya meningkat, maka cukup banyak kasus yang ditemukan.
Pada 2020-2021 mobil listrik yang terbakar di negeri tirai bambu itu hanya 86 kasus, namun memasuki kuartal pertama 2022 angkanya meningkat drastis, menjadi 640 kasus.
Tingginya kebakaran mobil listrik memuat Departemen Manajemen Darurat Nasional Tiongkok mencari tahu penyebab utamanya, dan mengawaasi layanan, dan penyelamatan pemadam kebakaran.