100kpj – Wuling Alvez merupakan produk baru Wuling Motors di pasar Indonesia untuk meramaikan segmen SUV kompak. Selama tiga hari, 100kpj mencoba Alvez bersama keluarga dengan rute Jakarta-Pantai Anyer-Jakarta.
Mobil berisi 4 orang, terbagi dua penumpang dewasa, dan dua anak. Posisi berkendaranya, dengan postur tinggi 175 cm memberikan visibilitas yang baik, kap mesin terlihat karena setelan kursinya dibuat tinggi.
Pertama kali mesin hidup cukup halus terutama saat idle, dan minim getaran. Material kabin yang didominasi soft touch serta balutan bahan kulit membuat kami merasa di dalam mobil mahal meski harganya terjangkau.
Sistem hiburannya didukung head unit layar sentuh berukuran 10,25 inci model floating, yang bisa terhubung dengan smartphone. Sehingga menambah kenyamanan, karena bisa melihat langsung peta perjalanan.
Selain itu cukup terhibur karena bisa memutar musik, atau video secara online. Kualitas suara dari speaker di bagian pintu cukup mumpuni, meski dua tweeter di pilar tidak mengeluarkan suara atau sekadar ‘gimik’.
Untuk memudakan pengemudi, atau penumpang mengatur suhu AC, volume musik, membuka sunroof, atau jendela bisa dilakukan dengan perintah suara, atau Wuling Indonesian Command.
Hanya menyebut, ‘Halo Wuling’ beberapa kebutuhan kami ketika di dalam mobil atau berkendara tidak perlu dilakukan dengan sentuhan tangan, tapi pakai ucapan.
Perjalanan yang dimulai dari Jakarta didominasi permukaan aspal yang rata, baik di dalam kota, ataupun di jalan tol. Putaran bawah mesin 1.500cc miliknya cukup responsif, terutama ketika kondisi roda sudah berpuar.
Namun jika diajak berlari dari kondisi diam dengan menginjak pedal gas dalam-dalam, raungannya cukup terasa, tenaga yang disalurkan terlalu smooth, sehingga kami merasa agak lambat.
Tenaganya mulai terasa terisi memasuki 40-60 km per jam. Sepertinya menjadi konsekuensi mapping ECU (Electronic Control Unit), agar konsumsi bahan bakar tetap efisien.
Di atas kertas, enjin Alvez dengan kapasitas 1.485cc yang dikembangkan dari Confero dan Formo itu bisa menyemburkan tenaga 105 dk di 5.800 rpm, dan torsi 143 Nm di 4.000-4.600 rpm. Lalu gimana handlingnya?
Walaupun ground clearance 175 mili meter, gejala limbung cukup minim saat bermanuver di kecepatan tinggi. Kesan berkendaranya tetap menyenangkan, setir dan bodi bergerak seirama saat berpindah jalur.
Mobil itu cukup lincah saat menyalip, dan handlingnya tetap stabil, meski ada sedikit gejala body rool. Alves diketahui memiliki jarak poros roda 2.550 mm, suspensi depan McPherson strut, serta belakang torsion beam.
Dengan posisi mobil berisikan dua penumpang dewasa dengan bobot rata-rata 70 kilogram, dua orang anak, dan ditambah barang bawaan, ayunan suspensi cukup nyaman di jalan rata, namun agak keras ketika melewati jalan rusak.
Menariknya saat stop and go, enggak perlu memindahkan tuas transmisi matiknya ke N, lalu mengaktifkan rem parkir elektroniknya, tapi secara otomatis ketika pedal rem ditekan fitur auto vehicle holding aktif.
Dengan kondisi tersebut mobil berhenti walaupun posisi transmisi tetap di D, ketika ingin berjalan kembali hanya perlu menekan pedal gas. Lalu seberapa irit mobil SUV kompak tersebut?
Melewati jalan dalam kota dengan kondisi macet, hingga lancar jaya di tol, konsumsi BBM Wuling Alvez yang tercatat di layar MID (multi information display) 14,7 km per liter dengan kecepatan rata-rata 44 km per jam, total jarak tempuh Jakarta-Anyer Serang-Jakarta 241,8 km.