100kpj – Mantan pegawai Tesla membongkar kebohongan perusahaan mobil listrik milik Elon Musk tersebut. Dia adalah Lukasz Krupski, yang mengungkapkan teknologi kendaraan self-driving milik Tesla tidak aman.
Salah satu yang dia soroti adalah fitur autopilot tetap membutuhkan seseorang di belakang kemudi. Krupski menyebut ketidaksiapan teknologi membuat pengguna menjadi bagian dari eksperimen di jalan dan itu tak aman dipakai berkendara di jalanan umum.
Krupski, yang bekerja di Tesla selama lima tahun, mengatakan bahwa autopilot Tesla rentan terhadap phantom braking, yaitu pengereman mendadak yang tidak perlu. Hal ini dapat menyebabkan kecelakaan, terutama jika dilakukan di jalan raya yang ramai.
"Saya berpikir perangkat keras dan perangkat lunaknya tidak siap. Ini mempengaruhi kita semua karena kita pada dasarnya menjadi eksperimen di jalan umum. Jadi bahkan jika Anda tidak memiliki Tesla, anak-anak Anda masih berjalan di trotoar,” ujarnya, dikutip dari Carscoops, Kamis 7 Desember 2023.
Kritikan Krupski menambah daftar panjang keluhan yang ditujukan kepada autopilot Tesla. Sebelumnya, autopilot Tesla juga telah dikaitkan dengan beberapa kecelakaan, termasuk kecelakaan fatal.
Tesla belum memberikan tanggapan resmi atas tuduhan Krupski. Elon Musk sendiri baru dari Israel, dirinya memang terang-terangan mengatakan dukungan penuh atas agresi militer Israel pada Hamas.
Namun, perusahaan tersebut telah berulang kali menyatakan bahwa autopilot adalah teknologi yang aman. Tesla Autopilot adalah sistem bantuan pengemudi canggih yang dikembangkan oleh Tesla.
Sistem ini menawarkan berbagai fitur, termasuk pemusatan jalur, kendali jelajah yang sadar lalu lintas, dan perubahan jalur otomatis. Autopilot Tesla telah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir, meski diawal sistem ini hanya mampu menjaga mobil tetap berada di jalurnya.