“Mekanisme ini juga membuka jalan untuk memanfaatkan studi ilmiah dan penelitian bersama, termasuk seputar pemrosesan mineral penting, dan pengembangan baterai, serta memfasilitasi kemitraan antar bisnis di kedua negara,” sambungnya.
Sejak tahun lalu, tepatnya pada Konfrensi Tingkat Tinggi, atau KTT B20 Summit, 14 November 2022, Presiden Jokowi melobi langsung Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese untuk kirim lithium ke RI.
“Saya hanya menawarkan kepada Perdana Menteri Anthony Albanese, di Australia ada lithium, kita punya nikel. Kalau digabung sudah jadi baterai mobil listrik,” ujar Jokowi dalam pidato sambutannya.
Namun mantan Gubernur DKI itu tidak ingin jika pembuatan baterai itu dilakukan di negeri kanguru, melainkan bahan dasar tersebut dibawa ke Tanah Air untuk diproduksi demi percepatan kendaraan listrik secara global.
“Tapi saya minta kepada Perdana Menteri Albaneese untuk lithium-nya bisa dibawa ke Indonesia saja, kita bersama-sama melakukan hilirasi di Indonesia,” tutur Jokowi.
Kemudian pada 7 Juli 2023 di Sydney, Indonesia sepakat untuk recana aksi implementasi kendaraan listrik antara Pemerintah Negara Bagian Western Australia, dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN).
Rencana aksi untuk mendetailkan implementasi MoU berkaitan pengelolaan bahan mineral penting, yang telah ditandatangani pada tanggal 21 Februari 2023 lalu di Perth, Australia, oleh Ketua KADIN Arsjad Rasjid dan Deputy Premier Hon Roger Cook MLA.