100KPJ

Fakta dan Asal Usul Nama Tol MBZ atau Sheikh Mohamed Bin Zayed yang Dikorupsi

Share :

100kpj –  Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II alias Tol MBZ namanya kembali mencuat karena adanya kasus korupsi dalam pembangunannya. Menarik kembali disimak beberapa fakta dan asal-usul kenapa dimanai MBZ.

Sebelumnya Kejaksaan Agung (Kejagung) RI membeberkan modus kecurangan kasus korupsi pembangunan Tol MBZ tahun 2016-2017. Tol MBZ yang seharusnya dibangun dengan menggunakan rangka beton, namun diubah menjadi rangka baja.

Namun, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, mengatakan hal itu tak timbulkan risiko. Selain itu rangka baja yang digunakan sekarang sudah diuji sertifikasi dan sudah sesuai dengan standar keamanan.

"Menurut kami dari Kementerian PUPR, enggak ada risiko. Itu udah diuji oleh Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ). Sudah ada sertifikasinya," ujar Basuki, beberapa waktu lalu.

"Kalau teknis enggak ada masalah. Itu pilihan teknis. Bisa beton, bisa baja. Hanya pilihan teknis. Kalau baja akan lebih cepat dikerjakan," lanjutnya.

Fakta di Balik Tol MBZ

Jalan Tol layang yang membentang dari wilayah Jakarta hingga ke Cikampek sepanjang 36,84 Km semula bernama Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated dan telah diresmikan pada 12 Desember 2019 oleh Presiden Joko Widodo.

Hingga akhirnya pada April 2021 diubah namanya menjadi Jalan Layang MBZ Sheikh Mohammed Bin Zayed sejak April 2021 lalu. MBZ sendiri merupakan Putra mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed Bin Zayed.

Pemberian nama itu sebagai penghormatan bagi Uni Emirat Arab (UAE) yang telah menjalin hubungan diplomatik selama 45 tahun dengan Indonesia. Dilansir dari situs BPJT, Jumat 24 November 2023, pembangunan tol MBZ menggunakan Teknologi Sosrobahu yang merupakan hasil karya anak bangsa bernama Tjokorda Raka Sukawati.

Teknologi Sosrobahu merupakan suatu teknologi yang sangat diperlukan dalam mengatasi kesulitan membangun kontruksi jalan di atas jalan yang sudah beroperasi dan padat volume kendaraan seperti halnya di Jalan Tol Jakarta - Cikampek eksisting.

Jalan Tol layang ini juga telah dilengkapi oleh fitur keselamatan berupa emergency U-turn di 8 titik lokasi (khusus kondisi darurat), 100 lebih buah CCTV pemantau secara langsung. Ada juga fitur keselamatan lainnya yang meliputi Emergency Exit Ramp di 2 lokasi, hingga Emergency Parking Bay di 4 titik lokasi yang akan ditentukan.

Sebelumnya juga telah dilaksanakan simulasi penyelamatan khusus kecelakaan di jalan tol dengan menggunakan rescue udara "Air Medivac" menggunakan helikopter di Jalan Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ) Km 40B oleh PT Jasa Marga selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) bersama Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS).

Share :
Berita Terkait