100kpj – Presiden Jokowi bawa pulang nilai investasi sebesar ratusan triliunan rupiah dari Presiden Amerika Serikat Joe Biden demi menjalnin kerjasama dengan RI untuk ekosistem kendaraan listrik, tertutama pembuatan baterai mobil listrik.
Indonesia menjadi negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia, dan bahan baku dari alam itu dibutuhkan untuk pembuatan baterai kendaraan listrik, hingga impor nikel mentah itu dihentikan ke sejumlah negara.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang menemani Preiden Jokowi saat bertemu Joe Biden di Amerika Serikat beberapa waktu lalu mengatakan, ada kesepakatan bisnis di beberapa sektor salah satunya kendaraan listrik.
“Dari sisi bisnis telah disepekatai kerja sama bisnis senilai 25,85 miliar dollar (Rp400 triliun), antara lain investasi pembangunan carbon capture storage, kilang petrokimia, pengolahan nikel baterai electric vehicle, dan pembangunan modil serta panel surya,” ujar Menlu dikutip Youtube Sekretariat Presiden, Kamis 16 November 2023.
Tercatat ada beberapa poin penting yang dijelaskan Retno dari hasil kesepakatan bisnis dengan Joe Biden saat melakukan pertemuan bersama Jokowi di Gedung Putih, Amerika Serikat, salah satunya baterai kendaraan listrik.
Kedua kepala negara itu disebut setuju dengan pentingnya penguatan kerja sama sumber daya mineral kritis. Jika critical mineral agreement terbentuk, maka Indonesia akan menjadi pemasok baterai kendaraan listrik ke Amerika.
“Ini akan berlangsung secara berkesinambungan, dan untuk jangka panjang,” tuturnya.
Baterai yang digunakan pada kendaraan listrik terbuat dari beberapa bahan dasar, diantaranya logam lithium, grafit, nikel, metal, kobalt. Indonesia menjadi salah satu negara yang punya bahan baku tersebut.
Cadangan nikel di Indonesia menjadi yang terbesar di dunia, tidak heran jika pemerintah melarang impor bahan tersebut, karena berambisi menjadi pemasok utama baterai kendaraan listrik secara global.
Sebelumnya pada September 2023, Jokowi juga sudah bertemu dengan Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris, dalam pertemuan tersebut juga membahas terkait kemudahan memasok kandungan mineral dari kedua negara.
Mantan Gubernur DKI itu mengatakan, Indonesia merupakan produsen, dan pemilik cadangan nikel terbesar di dunia dengan cadangan nikel mencapai 21 juta metrik ton. Sehingga bisa menjadi pemasok kebutuhan baterai untuk kendaraan listrik di AS.