100kpj – Berbeda dengan pasangan lainnya, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka datang ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggunakan bus listrik pada Selasa 14 November 2023. Menariknya, bus ramah lingkungan tersebut buatan Indonesia.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, mengungkapkan bahwa pemakaian bus listrik untuk kurangi emisi karbon. Menurutnya, ada 2 bus listrik yang digunakan pada rombongan Prabowo-Gibran.
"Ini karena bentuk komitmen dari pasangan kami untuk melanjutkan pembangunan dan perjuangan hilirisasi dan industrialisasi serta ekosistem green energy dan zero emission yang telah dicanangkan oleh Pak Jokowi karena mobil listrik mengurangi emisi supaya lingkungan sehat dan sebagainya," kata Nusron, dikutip dari Antara, Rabu 15 November 2023.
Bus listrik yang digunakan pasangan yang akan bertarunga di Pilpres 2024 ini mendapat beberapa penambahan. Seperti tulisan 'Prabowo-Gibran' pada bagian depan juga bodi samping bus.
Pada bagian depan tertulis, 'Indonesia First Electric Bus' dan ada logo wisata TMII terbaru, di duga bus ini juga dipakai di area wisata itu. Diprediksi bus listrik ini garapan dari Mobil Anak Bangsa atau MAB.
Perusahaan MAB sendiri merupakan milik dari Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko. Bus listrik yang digunakan Prabowo-Gibran itu merupakan tipe MD12E-NF, dan memiliki desain mirip seperti Transjakarta.
Seperti dikutip 100KPJ dari situs resmi MABIndonesia, bus ini memiliki dimensi panjang 12.000 mm, lebar 2.500 mm, tinggi 3.750 mm, dan jarak sumbu roda 6.200 mm. Motor listrik yang digunakan MD100ST + 4 AMT dengan sertifikasi IP67.
Tipenya Permanent Magnet Synchronous Motor) dengan tenaga sebesar 130 kW dan puncaknya 240 kW. Torsi yang dihasilkan dari motor listrik itu sebesar 680 Nm hingga 2.500 Nm.
Daya jelajah bus listrik ini bisa mencapai 250 Km dalam sekali pengisian baterai. Untuk waktu pengecasan baterainya sendiri diketahui selama 3 jam untuk mengecas 10 persen sampai 100 persen.
Sejak didirikan pada 2016, MAB telah mengembangkan beberapa bus listrik, yang sudah lulus proses sertifikasi dari Kementerian Perhubungan dan dipasarkan ke beberapa pihak. Awal mulanya MAB memakai kendaraan dari merek Mercedes-Benz sebagai proyek percobaan.
Setelah purwarupa pertama, MAB kemudian mengembangkan bus low entry dengan bosi sistem monocoque. Uji jalannya dilakukan pulang pergi, dengan rute Jakarta – Surabaya.
“Pada 2019, kami meluncurkan bus listrik antarkota dan yang menjadi konsumen pertama adalah perusahaan dari Jepang, Mitsui. Mobil listrik Indonesia, yang beli justru orang Jepang pertama kali, dan sekarang digunakan di PLTU Paiton. Bisa melaju 130 kilometer per jam, dengan jarak tempuh kurang lebih 200 km,” jelas Moeldoko saat itu.