Donny Sardo menjelaskan, kejadian itu terjadi ketika Mal akan tutup yakni pukul 21.45 WIB. Peristiwa berawal ketika tersangka hendak memanaskan mobil pameran, tak disadari jika mobil tidak dalam kondisi gigi netral.
Alhasil, mobil itu malah melaju kencang. Tersangka yang tak dapat mengemudikan mobil kemudian panik. Bukannya menginjak rem, tersangka malah menancapkan gas hingga menabrak sejumlah pengunjung dan fasilitas Mal.
“Sejumlah korban sedang mengantre kemudian ditabrak. Laju mobil tidak dapat dihentikan kemudian menabrak eskalator. Dari pemeriksaan, pelaku tidak memiliki kemampuan menyetir dan sertifikat mengemudi, lalu tidak punya SIM,” papar Donny.
“Pelaku memang belum mengikuti kursus dan kelalaian sehingga fatal kejadian saat ramai. Berdasarkan aturan, memanaskan mobil harusnya saat Mal sedang tutup tidak ada masyarakat pada saat itu,” lanjutnya.
Sementara itu, di hadapan polisi dan awak media, tersangka mengakui lalai dan tidak bisa mengemudi mobil manual. Dirinya juga mengaku peristiwa itu terjadi setelah ia ditinggal sendirian oleh timnya.
“Saya sendiri, tapi ada enam orang termasuk saya. Saat itu tidak ada supervisor tidak ada di tempat hanya nge-share jadwal aja tidak ada pengawasan terus lagi pas jadwal saya. Semua tahu saya tidak bisa menyetir tapi saya ditinggalkan,” imbuhnya.