100KPJ

Fokus Jualan Mobil Listrik Neta Baru Punya Charging Station di Sini

Share :

100kpj – PT Neta Auto Indonesia merupakan produsen merek mobil listrik pendatang baru di pasar Tanah Air, produk pertama yang mereka jual adalah Neta V, dan bisa dilakukan pemesanan sejak 10 Agustus 2023.

Sampai saat ini Neta V diklaim sudah mengantongi lebih dari 200 surat pemesanan kendaraan, dan baru akan dikirim ke konsumen mulai bulan ini. Lalu saat diserahkan ke konsumen, di mana tempat isi baterainya?

Sama seperti mobil listrik lainnya yang sudah melenggang di pasar domestik, Neta V bisa memanfaatkan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) milik PLN, Shell, atau perusahaan lainnya.

Namun bagi konsumen yang ingin menggunakan charging station buatan Neta, jangan berharap lebih. Karena saat ini baru tersedia di diler pertama Neta yang berlokasi di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Padahal jenama asal China itu hadir di Indonesia fokus jualan mobil listrik, namun pembangunan infrastruktur, atau fasilitas pengisian daya baterainya tergolong kurang agresif. Tidak sebanding dengan angka pemesanan produknya saat ini.

PT NEV Auto Mobil sebagai perusahaan yang mendirikan diler Neta pertama di Indonesia itu memiliki tiga charging station di Kelapa Gading, namun dengan spesifikasi berbeda-beda.

“Saya pasang tiga charging station di diler, jadi biar orang enggak berebutan,” ujar Director PT NEV Auto Mobil, Jinhong Lin Darwin, dikutip, Jumat 10 November 2023.

Pertama fast charging yang berada di area depan diler, tempat pengisian dengan daya satu arah alias DC (direct current) CCS2 tersebut mampu menyalurkan listrik sebesar 47 kW (kilowatt), serupa dengan fast charging milik Hyundai, dan lebih kecil jika dibandingkan ultra fas charging yang dayanya mencapai 240 kW.

Mengingat kapasitas baterai Neta V hanya 40,7 kWh (kilowatt hour), maka waktu yang dibutuhkan pengisian baterai dari 30 persen sampai 80 persen hanya 30 menit, dan biayanya sekitar Rp100 ribu sekali pengisian.

Sementara dua charging station lainnya yang ada di diler tersebut mengandalkan arus bolak-balik, alias AC (alternating current) berdaya lebih kecil seperti home charging yang didapatkan konsumen mobil listrik tersebut.

Share :
Berita Terkait