Bukan hanya itu, proses pengisian baterai dapat berlangsung saat mobil berhenti di tengah kemacetan, atau lampu merah. Artinya dalam kondisi idle bahan bakar tidak dibuang sia-sia, karena adanya generator maka saat mesin hidup menyalurkan daya listrik ke baterai.

"Tiga pilihan mode itu yang membedakan Almaz Hybrid dengan sejenisnya. Jadi, tidak hanya jenis hybrid paralel atau series saja," ujar Product Planning Wuling Motors, Danang Wiratmoko, dikutip dari keterangannya.

Menariknya sistem transmisinya berbeda dengan mobil hybrid pada umumnya, yaitu menganut girboks satu percepatan laiknya mobil listrik murni yang disebut DHT, atau Dedicated Hybrid Transmission, sehingga tidak membutuhkan banyak oli.

New Almaz RS Hybrid baru tetap memiliki tiga teknologi andalan brand asal Tiongkok tersebut. Pertama ada WIND (Wuling Indonesian Command) sebagai fitur perintah suara, kedua ADAS (Advanced Driver Assistance System) untuk mempermudah pengemudi saat berkendara.

Ketiga IoV (Internet of Vehicle) yang dapat menghubungkan mobil dengan smartphone melalui jaringan internet. Sehingga pemilik bisa melakukan perintah dari jarak jauh, hanya melalui aplikasi.

Fitur-fitur pendukung lainnya berupa panoramic sunroof, start-stop button, kamera 360 derajat, parking elektrik, AVH (Auto Vehicle Holding), TCS (Traction Control System), HHC (Hill Hold Control), TPMS (Tire Pressure Monitoring System).