100kpj – Indonesia diserbu merek kendaraan asal China, salah satunya Chery yang belum kapok meski sempat gulung tikar. Pengumuman Chery hadir kembali di RI melalui pameran Indonesia International Motor Show, atau IIMS 2022.
Sebelumnya Chery masuk Indonesia pada 2006 dengan produk harga terjangkau melalui Indomobil Group. Tapi 2011 berganti perusahaan lain, hingga 2013 gulung tikar, berdasarkan data Gaikindo tidak ada distribusi unit.
Kini di bawah naungan PT Chery Sales Indonesia (CSI) merek mobil asal Wuhan, China itu menyasar segmen menengah ke atas, produk-produk yang mereka tawarkan harganya selisih tipis dan bersaing dengan merek Jepang.
Lineupnya ada Chery Tiggo 7 Pro, Tiggo 8 Pro, Omoda 5 series, dan Omoda 5 EV yang baru akan dirakit di Pondok Ungu, Bekasi pada Januari 2023. Semua produk yang mereka jual dirakit di pabrik PT Handal Motor Indonesia.
Pabrik tersebut sifatnya sementara, sebelum dana investasi yang dicanangkan untuk membangun manufakturnya di RI teralisasi. Lalu gimana dengan pabrik di negara asalnya?
Di Tiongkok pabrik mereka bernama Chery Intelligent Connected Mega Factory. Kapasitas produksi 300 ribu unit mobil, dan 200 ribu unit suku cadang per tahun, atau 60 mobil per jam dalam hitungan satu menit satu mobil.
“Chery Intelligent Connected Mega Factory merupakan salah satu wujud kemajuan teknologi Chery yang sudah menerapkan kinerja AI terdepan, sehingga memiliki kapasitas produksi yang besar,” ujar Vice Presiden Chery International, sekaligus Presiden PT CSI, Shawn Xu, dikutip dari keterangannya, Jumat 20 Oktober 2023.
Pabrik itu produksi lebih dari 10 model dari mesin bahan bakar, hybrid, dan listrik. Didominasi tenaga robot, mulai dari stamping, las, pengecatan, perakitan umum, modular, mesin, transmisi. Perakitan akhir terdiri dari logistik, dan pengiriman.
Area produksi mengadopsi tata letak tiga kolom, dan logistik tiga sisi yang menyediakan ruang untuk peningkatan kapasitas di masa depan. Perakitan akhir dirancang untuk dapat mengikuti fleksibilitas jalur produksi, otomatisasi operasi, inspeksi cerdas, logistik AGV (Automated Guided Vehicle) dan proses digitalisasi.
Lebih dari 300 robot bekerja dengan 100 persen tingkat otomatisasi, kontrol pengukuran berkelompok, dan pengukuran secara online. Sementara itu, pada bengkel perakitan proses yang singkat, modularisasi, dan kecerdasan dapat mewujudkan perakitan otomatis, transportasi, dan pengujian produk jaringan cerdas.
Kinerja pabrik juga semakin canggih dengan adanya robot pendeteksi perbedaan tampilan permukaan yang bekerja secara online, dan memiliki akurasi hingga 0,1mm.
Berdiri di atas lahan 830.000 meter persegi, dan luas bangunan sekitar 550.000 meter persegi, dengan 164 outlet kerja, 6 jalur produksi utama, 5 jalur sub-perakitan fleksibel, dan 3 jalur inspeksi presisi tinggi.