"Namun, adopsi EV di Indonesia lebih lambat dibandingkan di pasar global. Oleh karena itu, para pemimpin industri, dan pembuat kebijakan sedang mempersiapkan masa depan di mana kendaraan ramah lingkungan dapat memainkan peran utama di pasar," ujar Lie dikutip dari keterangannya, Selasa 17 Oktober 2023.
Keraguan konsumen masih terlihat, terutama terkait ketersediaan infrastruktur. Responden merasa khawatir terhadap ketersediaan stasiun pengisian untuk kendaraan listrik, baik untuk mobil (63%), maupun sepeda motor (52%).
Kekhawatiran responden lainnya adalah ketersediaan stasiun pengisian daya kendaraan listrik di daerah terpencil, dimana untuk mobil (54%), dan sepeda motor (47%).
Hal ini menunjukkan perlunya infrastruktur pengisian daya yang merata untuk memenuhi kekhawatiran konsumen. Walaupun daya tarik semakin besar, kekhawatiran konsumen dapat memengaruhi tingkat adopsi kendaraan listrik secara signifikan.
"Termasuk biaya pemeliharaan yang mungkin menjadi mahal dalam jangka panjang, 87% responden paling khawatir terhadap biaya penggantian baterai, 83% mengkhawatirkan harga suku cadang, 66% khawatir terhadap pengeluaran tak terduga, dan 59% mengkhawatirkan biaya perawatan rutin," sambungnya.