Honda CR-V generasi keenam tersebut dibawa utuh dari Thailand, tanpa mengurangi fitur-fitur di dalamnya. Desain eksterior lebih sporty dibandingkan generasi sebelumnya, yang lebih mendominasi aksen hitam.
Lampu utamanya projektor LED, dan sudah adaptif sehingga bisa menyesuaikan cahaya agar tidak menyilaukan kendaraan di depan. Selain itu lampu utamanya akan menerangkan sudut kemiringan ketika mobil berbelok, melalui Active Cornering Light.
Fitur unggulan lainnya untuk buka bagasi hanya mengayunkan kaki ke kolong mobil, dan untuk menutup bagasi hanya perlu meninggalkan mobil.
Sistem hiburannya didukung head unit layar sentuh berukuran 9 inci yang dapat terhubung dengan Apple CarPlay, Android Auto, dan ada fitur perintah suara berbahasa Inggris yang disebut Honda Connect. Suara yang dihasilkan dari sistem hiburannya terhubung ke 12 speaker lansiran Bose, lalu terdapat head-up display, wireless charging, panel instrumen TFT 10,2 inci digital lengkap dengan MID (Multi Information Display).
Jantung pacunya mengandalkan mesin bensin 2.000cc empat silinder DOHC yang diklaim berbeda dari generasi sebelumnya, dipadukan dengan dua motor listrik untuk menggerakkan roda depan. Torsi yang dihasilkan saat mobil tersebut bergerak tanpa bantuan mesin bensin, mencapai 335 Nm.
SUV itu bisa berjalan secara utuh pakai tenaga listrik saat kondisi stop and go, dalam kecepatan tertentu sesuai beban kerja mesin, pun ketika cruising, namun dengan catatan kondisi baterainya mumpuni untuk menyalurkan daya listrik ke dinamo.
Tenaganya itu disalurkan melalui transmisi E-CVT, atau Electrical Continuosly Variable. Terdapat 3 drive mode, yaitu Normal, Econ, dan Sport, menariknya paddle shift yang biasanya digunakan untuk mengoper gigi agar terasa mobil matik seperti manual, namun di CR-V e:HEV fungsinya berbeda.