Sedangkan mode series hybrid, perpaduan antara dinamo, dan mesin yang bekerja bersamaan menyesuaikan kebutuhan pengendara. Di mana motor listrik otomatis akan beralih ke mesin dalam kecepatan tertentu.

Berbeda dengan mode paralel, mesin mobil bukan hanya menggerakan roda, namun bisa sekaligus melakukan pengisian baterai. Biasanya daya setrum itu didapat saat proses melepas gas, atau pengereman yang disebut regeneratif.

Enjin pembakaran itu bisa melakukan pengisian ke baterai walaupun kondisi idle, berkat generator di dalamnya, dan sistem transmisi otomatis menganut girboks satu percepatan layaknya mobil listrik.Transmisi yang tidak membutuhkan banyak oli itu diberi nama DHT, atau Dedicated Hybrid Transmission.

Memiliki tiga menu utama teknologi yang sudah disajikan dalam Almaz RS, yaitu WIND (Wuling Indonesian Command) sebagai fitur perintah suara untuk mempermudah pengguna mengoperasikan fitur di dalam mobil, misalnya mengatur suhu AC, buka jendela, sunroof, mengganti musik, dan lain-lain.

Kemudian terdapat ADAS (Advanced Driver Assistance System) yang mempermudah pengemudi saat berkendara, mengandalkan sensor, radar, dan kamera dengan sejumlah fitur di dalamnya membuat mobil bisa berjalan sendiri di kondisi tertentu.

Ada beberapa fitur yang bekerja saat mobil bisa mengikuti kecepatan mobil di depan, hingga melakukan pengereman sendiri, seperti Adaptive Cruise, Lane Recognition, Safe Distance dan Braking Assistance.

Untuk mempermudah pengguna, Almaz RS baru, atau versi hybrid juga dilengkapi Internet of Vehicle (IoV), sehingga mobil bisa terhubung dengan smartphone melalui jaringan internet dari aplikasi. Fungsinya bisa melihat posisi mobil, menghidupkan mesin, AC dari jarak jauh.