Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah mencoba langsung duduk di kabin taksi terbang itu bersama Executive Chairman Prestige Aviation Rudy Salim, dalam pameran Hub Space x KAI Expo di JCC Senayan, baru-baru ini.
Taksi terbang yang memiliki bentuk seperti drone tersebut dibekali 16 baling-baling, dan 8 lengan yang dapat dilipat. Sehingga hanya membutuhkan lahan parkir seluas 5 meter persegi.
Alat transportasi itu dapat mengudara hingga ketinggian 3.000 meter, atau setara 9.842 kaki. Waktu terbangnya bisa bertahan 21 menit, dengan jarak tempuh 35 kilometer. Untuk muatan maksimalnya 220 kilogram.
Sebelum beroperasi, sejak 2021 importir kendaraan mewah tersebut telah melakukan serangkaian uji coba EHang 216, untuk memastikan keamanan, dan kelayikannya.
EHang 216 atau AAV (Autonomous Aerial Vehicle) menjadi jawaban alat transportasi udara ramah lingkungan. Selain itu, memiliki harga sewa yang jauh lebih terjangkau dibandingkan helikopter.
Rute penerbangan akan disurvei terlebih dahulu, untuk mengatur rencana penerbangan terbaik bagi penumpang. Dikendalikan dari jarak jauh oleh pilot profesional menggunakan remot, dengan jaringan internet 4G, atau 5G.