100kpj – Setiap principal atau kantor pusat dari sebuah brand kendaraan punya hak penuh memutuskan keberlanjutan kerjasama dengan produsen di sebuah negara. Seperti halnya merek asal Jerman, Mercedes-Benz AG.
Bertahun-tahun Mercedes-Benz hadir di pasar Tanah Air melalui PT Mercedes-Benz Indonesia yang mengelola pabrik perakitan di Wanaherang, Bogor, dan PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) sebagai distributor.
Baca juga: Akhirnya Indomobil Ambil Alih Bisnis Mobil Mercedes-Benz di Indonesia
MBDI Gulung Tikar, Indomobil Teruskan Bisnis Mobil Mercedes-Benz di Indonesia
Artinya ada dua divisi yang mengurus keberlangsungan porses produksi, dan mengirimkan unit ke seluruh jaringan diler baik dalam kondisi impor, ataupun rakitan lokal.
Meksi sepak terjang pemegang merek sebelumnya cukup baik, namun demi perkembangan brand yang lebih besar lagi, bisnis mobil mewah itu diambil alih Inchape bersama PT Indomobil Sukses International Tbk.
“Bersama Inchcape Indonesia dan Indomobil, kami memiliki mitra berpengalaman untuk melampaui harapan pelanggan kami dan membantu kami dalam melanjutkan perjalanan yang penuh keberhasilan di Indonesia,” ujar CEO & Presiden Mercedes-Benz and Head of Region SEA II, Amanda Zhang.
Mercedes-Benz perlu kerja keras saingi BMW, meski sebelumnya sempat terwujud. Lalu seperti apa penjualannya selama beberapa tahun di pasar Indonesia?
Sepanjang 2022, MBDI tergolong sukses karena penjualan Mercedes-Benz sempat lebih unggul dari BMW, dan menjadi mobil premium paling laris di Indonesia. Terlihat dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia.
Pada Januari-Desember 2022 sebanyak 3.184 unit mobil Mercy keluar dari diler, atau dibeli konsumen, artinya meningkat 26 persen jika dibandingkan 2021 yang hanya menorehkan penjualan 2.193 unit.
Bahkan dua tahun lalu pencapaian Mercedes-Benz lebih sedikit dibandingkan BMW yang saat itu masih sebanyak 2.433 unit. Di tahun lalu keadaan dibuat berbalik, penjualan mobil BMW dari diler ke konsumen sepanjang 12 bulan di 2022 hanya 3.023 unit.
Sedangkan di tahun ini, periode Januari-Agustus penjualan mobil Mercedes-Benz dari diler ke konsumen hanya 2.367 unit, artinya masih lebih laku BMW dalam periode yang sama bisa terjual 2.680 unit.
Kedua brand asal Eropa itu sama-sama merauk pangsa pasar secara nasional hanya 0,4 persen. Lalu jika melihat angka per bulan, lagi-lagi brand the three pointed star itu masih kalah laris dari the Bavarian.
Misal di Agustus, mobil Mercy hanya terjual 318 unit atau ada peningkatan satu unit dari penjualan Juli, sedangkan BMW meningkat drastis dari sebelumnya 376 unit dan memasuki bulan ke-8 tembus di angka 425 unit.
Kira-kira apakah Mercedes-Benz akan kembali menggulingkan BMW setelah dipegang Inchape, dan Indomobil Group?