"Kapan lagi kita punya mobil EV karya Indonesia. Jadi risetnya kita bersama-sama dan kita lakukan lompatan jauh atau leapfrog," tutur Purnawirawan Panglima TNI itu.
Di Indonesia sudah ada beberapa brand yang menancapkan kuku bisnisnya dengan investasi besar-besaran, seperti halnya Toyota yang sudah berumur puluhan tahun meramaikan industri otomotif dalam negeri.
Namun merek asal Jepang tersebut sampai saat ini belum memutuskan untuk menggelontorkan dana segar sebagai pengembangakan kendaraan listrik murni, mereka baru merakit baterai secara lokal untuk dua mobil hybridnya, yaitu Kijang Innova Zenix, dan Yaris Cross yang dibuat di Karawang, Jawa Barat.
Berbeda dengan brand pendatang baru, seperti halnya Wuling, dan Hyundai yang langsung membuat mobil listrik di dalam negeri, meski status baterainya masih sekadar rakitan lokal.
Tidak heran jika pemerintah melirik brand lain untuk percepatan ekosistem kendaraan listrik, dan mendapatkan investasi baru. Lantas gimana tanggapan Toyota melihat pemerintah lebih memilih merek China untuk membantu anak bangsa membuat mobil nasional bertenaga listrik?
Marketing Direktur PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy mengatakan, tidak ada masalah jika pemerintah menggandeng merek lain untuk mengembangkan mobil listrik di dalam negeri, atau sebagai mobil nasional.
“Semakin banyak pilihan, semakin besarnya industri otomotif Indonesia. Ini hal yang kita inginkan bersama ya. Sebagai orang yang berkerja di Toyota, saya ingin lihat itu.Toyota pun komit untuk investasi yang cukup besar dan long term. kita tidak bicara sekarang ya. Kita sudah 50 tahun berada di sini, dan kita selalu mengerti kita perlu berkontibusi Indonesia,” ujar Anton dikutip, Rabu 20 September 2023.