100kpj – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung pabrik baterai mobil listrik PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, Kamis 14 September 2023. Ini memperkuat kolaborasi pemerintah dengan Hyundai untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat kendaraan listrik di Asia Tenggara.
Pabrik tersebut merupakan pabrik sel baterai pertama dan terbesar di Asia Tenggara yang akan mulai berproduksi pada April 2024. Ini adalah hasil kerja sama antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution Ltd.
“Ya tadi yang PT HLI Green Power itu nanti mulai awal tahun akan sudah memproduksi 30 juta baterai sel yang itu akan bisa digunakan untuk memproduksi kurang lebih 180 ribu mobil, itu terbesar di Asia Tenggara. Pertama di Asia Tenggara dan terbesar di Asia Tenggara saat ini,” ujar Jokowi.
Menurut Presiden, pabrik tersebut merupakan bagian dari pembangunan ekosistem besar kendaraan listrik (EV) yang digaungkan pemerintah. Dengan terbangunnya ekosistem besar tersebut, diharapkan Indonesia bisa masuk ke rantai pasok global kendaraan listrik.
“Rantai pasok global bisa kita masuki di situlah nantinya ketergantungan negara lain terhadap baterai sel kita, ketergantungan negara lain terhadap EV baterai kita di situ,” imbuh Presiden.
Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang turut mendampingi Presiden mengatakan bahwa pabrik tersebut kini mulai melakukan uji coba produksi sejak dilakukan pencanangan pembangunan (groundbreaking) tepat dua tahun yang lalu.
“Alhamdulillah dua tahun yang lalu–tepatnya hari ini–kita melakukan groundbreaking terhadap pembangunan baterai mobil, sel baterai, dan dua tahun kemudian ini sudah jadi. Sekarang produknya sudah ada, sekarang sedang terjadi trail and error, mungkin bulan Maret tahun depan sudah berproduksi,” ujar Bahlil.
Pabrik sel baterai HLI berdiri di lahan seluas 330.000 meter persegi dengan dana investasi mencapai USD 1,1 miliar (Rp16,9 triliun). Fasilitas produksi tersebut mampu memproduksi sel baterai lithium-ion dengan kapasitas mencapai 10 GWh per tahun.
Di mana, cukup untuk mendukung produksi lebih dari 150.000 unit Battery Electric Vehicle atau mobil listrik. Secara keseluruhan, Hyundai akan melakukan investasi sebesar USD 3 miliar, atau setara Rp46 triliun hingga tahun depan.
Ini demi membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia termasuk melalui pembangunan pabrik sel baterai, pabrik battery system, fasilitas perakitan, dan berbagai bentuk upaya lainnya untuk memproduksi kendaraan listrik.
President Hyundai Motor ASEAN Headquarters, Young Tack Lee menegaskan komitmen perusahaan untuk mendukung elektrifikasi di industri otomotif Indonesia dengan menambah investasi menjadi total US$3 miliar atau setara Rp46 triliun.
"Hyundai terus berinvestasi dalam membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, termasuk dengan memproduksi sel baterai dan battery system lokal," tuturnya.