100KPJ

Kerugian Negara Ditaksir Rp1,5 Triliun Akibat Korupsi Jalan Tol Layang MBZ

Share :

100kpj – Jalan Tol Jakarta-Cikampek Elevated II, atau lebih dikenal Jalan Layang MBZ yang beroperasi sejak beberapa tahun lalu ternyata dikorupsi, dan Kejaksaan Agung telah menetapkan tiga orang tersangka.

Ketiga orang itu mantan Direktur Utama PT Jasa Marga Jalan laying Cikampek (JCC) periode 2016-2020, yaitu Djoko Dwijono, Ketua Panitia Lelang, dan Tenaga Ahli Jembatan PT LAPI Ganeshatama Consulting.

Direktur Penyelidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, Kuntadi mengatakan, akibat perbuatan tersebut merugikan keuangan negara, berdasarkan hasil sementara bisa naik, bisa turun, kurang lebih Rp1,5 triliun.

Pada 2021 nama Jalan Layang Jakarta-Cikampek itu berubah menjadi MBZ, atau Sheikh Mohamed Bin Zayed, sebagai penghormatan kepada Uni Emirat Arab (UEA), yang menjalin hubungan diplomatik dengan Indonesia selama 45 tahun.

Jalan tol layang terpanjang di Indonesia itu membentang dari wilayah Junction Cikunir hingga Karawang Barat. Melintasi beberapa bangunan perlintasan eksisting berupa Overpass, Jembatan Penyebrangan Orang (JPO), atau simpang susun.

Ruas Tol Japek II Elevated sebagai jalan layang terpanjang bertingkat, karena dibangun di atas Jalan tol Jakarta-Cikampek. Adapun tujuan dibangunnya jalan layang yang telah menelan investasi Rp16,2 trilun itu untuk mengurangi kemacetan.

Karena memisahkan pergerakan komuter jarak pendek Jakarta-Bekasi-Cikarang (lajur kolektor/eksisting) dengan pergerakan jarak jauh tujuan Cirebon, Bandung, Semarang, dan Surabaya (lajur ekspres/layang), khususnya golongan I non-bus.  

Menurut situs pemerintahan UAE, atau The Crown Prince Court, ternyata Sheikh MBZ salah satu putra almarhum Shikh Zayed bin Sultan Al Nahyan atau presiden pertama UEA. Putra mahkota itu juga berperan dalam kemiliteran.

Pasalnya dia merupakan perwira salah satu pasukan elit militer UEA yang disebut Amiri, dan menjadi pilot Angkatan Udara. Dia juga saudara kandung dari Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan yang merupakan Presiden UEA.

Jalan Layang MBZ itu sempat dikeluhkan masyarakat karena tekstur, atau permukaan jalan yang bergelombang, akibat 26 sambungan yang ada, hingga akhirnya diperbaiki meski tidak berubah drastis.

Share :
Berita Terkait