100kpj – Setiap brand kendaraan di Indonesia mempunyai cara berbeda-beda untuk menuju era ramah lingkungan. Salah satunya Toyota yang memilih teknologi hybrid terlebih dahulu untuk menekan emisi karbon.
Mobil rendah emisi pertama yang diproduksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, Jawa Barat, adalah Kijang Innova Zenix Hybrid pada 2022, dan tahun ini adalah All New Yaris Cross Hybrid.
Baca juga: Sinyal Toyota Veloz Hybrid Meluncur di Indonesia Tahun Depan
Tidak berhenti sampai di situ, Toyota sebagai pemimpin pasar otomotif nasional mempersiapkan mobil hybrid lain yang bisa dijangkau orang banyak, tentunya dengan harga lebih terjangkau.
Presiden Direktur PT TMMIN, Nandi Julyanto mengatakan, agar masyarakat luas bisa berperan dalam mengurangi emisi karbon dari mesin pembakaraan bermotor, Toyota akan mengembangkan model hyrid lain.
“Kita akan terus mengembangkan model hybrid lainnya, sehingga sebagian besar masyarakat terlibat dalam kegiatan hijau ini,” ujar Nandi di acara Indonesia Sustainability Forum, dikutip Jumat 8 September 2023.
Langkah Toyota membuat mobil Hybrid yang dianggap terjangkau dari Kijang Innova Zenix Hybrid, karena menurut Nandi popularitasnya diketahui masyarakat luas, kemudian Yaris Cross Hybrid di segmen B SUV.
“Nanti akan ke model-model sejuta umat, itulah yang kita lakukan,” tuturnya.
Bos pabrikan Toyota di Indonesia itu memang tidak menjelaskan secara gamblang mobil hybrid untuk kelas menengah ke bawah yang dimaksud. Meski ada dugaan kuat produk ramah lingkungan itu All New Veloz.
“Kijang Innova juga termasuk (sejuta umat), kita tunggu saja,” sambungnya.
Toyota Veloz diduga kuat sebagai kandidat produk yang akan dikonversi menjadi hybrid, karena mobil Low MPV tersebut diproduksi oleh TMMIN, berbeda dengan Avanza yang masih dibuat oleh PT Astra Daihatsu Motor.
Menyematkan teknologi ramah lingkungan itu bisa dilakukan dengan mudah, karena platform Yaris Cross Hybrid serupa dengan Veloz, yaitu DNGA atau Daihatsu New Global Architecture yang juga digunakan Avanza-Xenia.
Sebelumnya sinyal kemunculan mobil hybrid sejuta umat itu disampaikan Wakil Presiden PT TMMIN, Bob Azam. Dia berharap tahun depan bisa masuk ke segmen yang memang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
Toyota menggelontorkan investasi baru untuk perakitan Yaris Cross Hybrid, atau Kijang Innova Zenix Hybrid di Karawang Plan 2, Jawa Barat, termasuk membuat tempat perakitan baterai, atau xEV Baterry.
"Toyota akan konsentrasi terhadap model-model yang memang digunakan oleh masyarakat banyak," kata Bob.
Baterai rakitan lokal Toyota untuk mendukung teknologi hybrid di platform DNGA adalah Lithium-ion 29 kW dengan bobot 20 kilogram, secara daya lebih besar namun lebih ringan dibandingkan baterai non-liquid electrolyte pada Innova Zenix.
Terbentuk dari 2 modul yang masing-masing memiliki 24 cell, daya per cell 3,6 volt. Artinya jika digabungkan 175,2 volt per pack, daya tahannya diklaim bisa mencapai suhu mines 10 derajat celcius, hingga suhu panas 50 derajat celcius.