100kpj – Mitsubishi XForce merupakan produk baru Mitsubishi Motors di pasar global, untuk segmen SUV kompak 5-penumpang. Mobil tersebut adalah wujud nyata dari XFC Concept yang diproduksi di Indonesia.
Artinya Mitsubishi XForce merupakan model kedua yang diproduksi lokal, setelah Xpander pada 2017 lalu. Bahkan mesin, dan sektor kaki-kaki mobil tersebut serupa, namun ada beberapa penyesuaian.
Melihat spesifikasinya di atas kertas, awalnya mengira sensasi berkendara XForce akan sama dengan Xpander, namun saat 100kpj mencobanya di Proving Ground Brisgestone, Karawang Jawa Barat, cukup berbeda.
Enjin yang bersarang di dalam XForce serupa dengan Xpander, yaitu MIVEC empat silinder kapasitas 1.499cc DOHC dengan tenaga maksimal 102,5 dk di 6.000 rpm, dan torsi 141 Nm di 4.000 rpm.
Meski dibuat mirip, namun tarikan awal SUV berlogo tiga berlian itu sedikit lebih responsif, dan uniknya walaupun pakai transmisi matik CVT, dari putaran bawah ada sensasi perpindahan gigi yang sangat halus.
Perpindahan gigi kami rasakan ketika mengajak XForce berjalan dari kondisi diam dengan menginjak pedal gas secara penuh, sampai 130 kpj (km per jam). Posisi drive mode yang tersedia dalam 4 pilihan, berada di normal.
Sayangnya tidak ada alat pengukur kecepatan, sehingga kami tidak bisa mengetahui 0-100 kpj butuh waktu berapa lama. Namun enjin dirasa mulai responsif menyalurkan tenaga ke roda depan. saat memasuki 60 kpj.
Setelah mencoba trek lurus, kami melewati beberapa tikungan dengan manuver yang cukup tajam di kecepatan 60-80 kpj, dirasa handling XForce sangat baik, tidak ada gejala limbung meski ground clearance 222 mm.
Bermodal jarak poros roda depan ke belakang 2.650 mm, membuat SUV kompak itu lincah saat melahap tikungan, didukung suspensi dengan rebound yang cukup cepat membuatnya tetap stabil melewati jalan zig-zag.
Sehingga gejala bodi roll sangat minim, terkecuali ketika melewati permukaan jalan yang hancur di kecepatan rendah masih agak terasa keras suspensinya. Hal yang wajar karena untuk mendapatkan handling maksimal, dan kenyamanan ada salah satu yang dikorbankan.
Product Appeal Evaluation Departement Mitsubishi Motors, Masahiro Tamura mengatakan, kontruksi suspensi XFroce yang diadopsi dari Xpander ada sejumlah penyesuaian, karena bobot, dan dimensi mobil berbeda.
“Spring depan di perpanjang, dan lebih besar dari Xpander untuk meningkatkan stabilitas, dan handlingnya. Sementara suspensi belakang ada spring dan absorber yang improv lebih baik lagi dari Xpander,” ujar Tamura di Karawang, Jawa Barat, dikutip Kamis 7 September 2023.
Lebih lanjut dia menjelaskan, bobot spring atau per-nya dibuat lebih ringan karena XForce sebaai SUV kompak 5-penunpang punya bobot lebih ringan 100 kilogram dibandingkan Xpander yang merupakan MPV 7-penumpang.
“Tabung suspensi disesuaikan dengan spring rate yang baru, jadi rebound-nya berbeda,” sambungnya.