Pada sesi pengujian tahap kedua itulah, kami memaksimalkan mode Wet. Setir terasa agak berat, dan tenaga yang dialirkan dari putaran bawah tidak begitu responsif seperti halnya Normal.
Namun ketika bermanuver di kecepatan 40-60 km per jam, kami merasa lebih percaya diri tidak ada gejala understeer, atau oversteer, bahkan ban tidak selip meskipun kondisi aspal basah, ditambah genangan air.
Mode Wet mampu meminimalisir kemungkinan kehilangan kendali kemudi, sekaligus memberikan kenyamanan berkendara tanpa rasa khawatir di medan jalan yang tiba-tiba tergenang air akibat hujan.
Pilihan mode berkendara tersebut terintegrasi dari Active Yaw Control (AYC), yang meningkatkan kemampuan kendali pengemudi dengan menyesuaikan tenaga penggerak pada roda depan dari kiri, dan kanan.
Sementara saat memasuki jalan bergelombang, dengan permukaan aspal tidak rata, kami mencoba mode Gravel, meskipun mode berkendara itu tidak mengubah karakter suspensi.
Tapi perubahan tingkat sensitvitas setir, dan torsi yang dialirkan ke roda depan cukup menambah keyakinan pengemudi melewati medan jalan dengan kondisi seperti itu.