100kpj – Toyota Motor Corporation merupakan brand mobil raksasa asal Jepang, produk-produknya sudah mendunia dengan menguasai pangsa pasar, bahkan di Indonesia Toyota menjadi mobil paling laku sampai saat ini.
Di negara asalnya Toyota punya sejumlah pabrik yang bertugas memproduksi mobil-mobil bermesin bahan bakar, hingga elektrifikasi untuk memenuhi kebutuhan pasar global, dan domestik.
Namun baru-baru ini Toyota tidak bisa memenuhi permintaan pasar, karena 14 pabriknya di negeri sakura mengalami masalah hingga harus berhenti produksi.
Melansir Reuters, setelah mengalami masalah sejak kemarin, mulai Rabu 30 Agustus 2023, pagi, sebanyak 12 pabrik Toyota akan kembali beroperasi denga menjalankan 25 lini produksinya.
Sedangkan 2 pabrik lainnya akan beroperasi di sore hari waktu Jepang.
Secara total produksi mobil Toyota untuk pasar Jepang rata-rata 13.500 unit per hari, pada paruh pertama tahun ini, tidak termasuk Daihatsu, dan Hino sebagai aliansinya.
Jumlah produksi tersebut sudah mulai meningkat, karena sebelumnya secara global termasuk Toyota mengalami krisis chip semikonduktor, sehingga tidak bisa membuat mobil secara maksimal sesuai kebutuhan pasar.
Masalah yang dialaminya hingga tidak bisa melanjutkan line produksi, karena kegagalan sistem hingga tidak bisa melakukan pemesanan komponen.
Meski awalnya ada dugaan akibat serangan siber, namun sepertinya Toyota yakin bukan karena hal tersebut.
Kejadian pabrik setop produksi bukan hanya terjadi di semester kedua tahun ini, namun masih menurut sumber yang sama, tahun lalu pun Toyota pernah mengalami hal serupa karena ada serangan siber.
Dari serangan siber itu membuat Toyota kesulitan memesan suku cadang. Maka pada saat itu, Analis di Tokai Tokyo Research Institute, Seiji Sugiura mengatakan, agar membuat shift tambahan sehingga produksi tidak terganggu saat terjadi masalah.
“Output berjalan pada kapasitas penuh sehingga hanya ada sedikit ruang tambahan untuk produksi,” ujar Seiji.
Sementara melihat pencapaian Toyota di Indonesia, sepanjang Januari-Juli 2023 merek asal negeri matahari terbit itu sudah mengirimkan mobil dari pabrik ke diler sebanyak 190.305 unit.
Sedangkan untuk penjualan diler ke konsumen, alias retail selama 7 bulan tahun ini mencapai 182.738 unit. Dari angka tersebut, Toyota masih menjadi merek mobil paling laku, di mana urutan kedua ada Daihatsu sebagai aliansinya.