Pengunjung yang melanjutkan proses hingga transaksi akan dimanjakan dengan dealing area yang luas dan nyaman, dilengkapi dengan coffee corner, dan polaroid corner.
"Kami harap kehadiran Suzuki di lini booth GIIAS 2023 dapat memberikan kesempatan bagi calon konsumen kami untuk mengenal teknologi ramah lingkungan kami, mengeksplorasi langsung keunggulan produk hybrid Suzuki, dan terlebih lagi merasa diuntungkan untuk bertransaksi dan mendapatkan mobil Suzuki idamannya,” tuturnya.
Saat ini Ertiga Hybrid ditawarkan dalam 4 varian, harganya mulai Rp273,700 juta tipe GX manual, sampai Rp295,600 juta untuk tipe SS matik. Sedangkan untuk XL7 Hybrid dibanderol Rp283,900 jut tipe Beta manual, sampai Rp304,900 juta varian Alpha matik.
Meski secara segmen, dan wujudnya berbeda namun kedua mobil berteknologi mild-hybrid itu satu platform. Dari sistem ramah lingkungannya, perbedaan yang mencolok ada di kapasitas baterai, di mana Ertiga Hybrid memiliki baterai berdaya 6 ampre hour (Ah), dan XL7 Hybrid 10 Ah.
Teknologi semi hybrid di kedua mobil Suzuki itu dikawinkan dengan ISG (Integrated Starter Generator) sebagai pengganti alternator konvensional. Fungsinya mampu memberikan tenaga di kecepatan rendah, atau saat mobil mulai berjalan dari kondisi diam.
Sehingga tidak menguras banyak bahan bakar ketika mobil mulai berjalan, dalam kondisi stop and go, atau cruising. Tugas baterai Lithium-ion itu hanya menjaga kelistrikan mobil tetap hidup saat mesin mati otomatis.
Dengan begitu, kinerja enjin menjadi lebih ringan terlebih saat AC menyala. Artinya sistem audio, lampu, panel klaster, dan lain-lainnya tetap berfungsi saat kondisi mesin mati.