100kpj – Indonesia mulai masuk era kendaraan listrik. Hal itu ditandai dengan ditandatanganinya Peraturan Presiden terkait regulasi kendaraan listrik. Hal ini juga bagian dari rencana pemerintah yang menyatakan komit untuk menekan polusi udara akibat emisi gas buang dari kendaraan.
Pemerintah memproyeksikan, pada 2025, kendaraan listrik sudah menjadi booming di Tanah Air.
Sebagai bentuk dukungan, pemerintah disebut-sebut setuju dengan adanya wacana penggunaan mobil listrik sebagai kendaraan dinas di Indonesia. Kepastian itu disampaikan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
Walau begitu, kata dia, semua tentu perlu proses dan tak bisa dimanifestasikan dalam waktu cepat. "Tentunya semua itu kan bertahap, karena instrumen pendukung lainnya juga diperlukan," ujar Moeldoko di Jakarta.
Mantan Panglima TNI itu mengatakan instrumen yang dimaksud di antaranya adalah tempat melakukan pengisian baterai mobil listrik.
Ketika ditanya akankah Presiden Jokowi juga bakal mengganti mobil dinasnya menjadi kendaraan listrik, purnawirawan jenderal TNI itu tak bersedia berkomentar.
"Ya ini berkaitan dengan keamanan, harus dipikirkan. Harus berpikir belum ada mobil listrik memiliki tingkat keamanan standar," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengakui, pada 5 Agustus 2019 telah menandatangani Peraturan Presiden tentang Kendaraan Listrik. Kebijakan itu menjadi angin segar bagi industri otomotif nasional.
Apalagi dengan adanya perpres tersebut kendaraan ramah lingkungan seperti hybrid dan full listrik, bakal memiliki harga jual lebih murah dari sebelumnya.
Perpres ini memang sudah ditunggu lama oleh banyak pihak, terutama para produsen kendaraan. Bahkan, sempat lama tidak jelas kabarnya.
Jokowi mengatakan, Perpres ini dibuat untuk mendorong industri kendaraan berbasis listrik. Dengan adanya regulasi ini, ia berharap pembangunan industri elektrifikasi kendaraan bisa segera disiapkan.
Mantan Gubernur DKI itu juga menjelaskan, Indonesia memiliki keunggulan untuk pengembangan kendaraan listrik. "Kita tahu, 60 persen mobil listrik kuncinya ada di baterai. Bahan untuk membuat baterai ada di negara kita," jelasnya.
BACA JUGA:
Sungguh Tega, Driver Ojol Kena Order Fiktif, Uang Hasil Narik Ludes
BACA JUGA:
Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah MotoGP Lombok 2021?
(Laporan: Eka Permadi/VIVAnews)