100kpj – Nasib Nissan di Indonesia cukup tragis, pelbagai cara dilakukan demi mendongkrak popularitas, dan penjualan. Nissan bisa disebut satu-satunya brand Jepang yang berdarah-darah mengadu nasib di pasar Tanah Air.
Beberapa tahun lalu agen pemegang mereknya, yaitu PT Nissan Motor Indonesia harus gulung tikar, dan menutup pabriknya, kini bisnis mobil tersebut dilanjutkan PT Nissan Distributor Indonesia.
Mengingat pabriknya sudah tidak ada di Indonesia, kini semua mobil Nissan yang dijual di RI berstatus impor, hanya Livina yang buatan lokal karena dibangun di pabrik Mitsubishi sebagai aliansinya.
Cukup lama tenggelam, melalui Gaikindo Indonesia International Auto Show, atau GIIAS 2023, Nissan akan memboyong dua produk terbarunya, yaitu konsep, dan MPV hybrid, pada 10 Agustus di ICE BSD, Tangerang.
Mobil konsep itu adalah Nissan Ariya Single Seater, sedangkan MPV hybridnya adalah Serena e-Power, di mana informasi tersebut didapat berdasarkan undangan resmi mereka yang masuk ke meja redaksi 100kpj, dikutip Senin 7 Agustus 2023.
“PT Nissan Distributor Indonesia, agen pemegang merek kendaraan bermotor Nissan di Indonesia mengundang rekan media untuk dapat hadir dalam acara media preview Nissan Ariya single seater dan Nissan Serena e-Power,” tulis keterangannya.
New Nissan Serena e-Power pertama kali meluncur di Jepang pada Desember 2022. MPV pesaing Toyota Voxy tersebut memiliki teknologi yang lebih canggih, dan secara penampilan berubah dibandingkan sebelumnya.
Menariknya, Serena e-Power tersebut punya sistem kerja hybrid yang serupa dengan Note, atau Kicks, yaitu mesin pembakarannya 1.400cc sebagai genset untuk mengisi daya baterai saat habis, bukan menggerakkan roda.
Sehingga secara utuh roda digerakkan oleh motor listrik alias dinamo, artinya MPV pintu geser tersebut berjalan murni menggunakan tenaga listrik.
Tenaga yang dihasilkan dari dinamo tersebut 120 kilowatt, atau 163 PS, dan torsi 315 Nm, Nissan mengklaim powertrain baru itu menghasilkan tenaga lebih besar, dan akselerasi lebih mulus dengan mengurangi kebisingan mesin.
Dengan begitu suara mesin ketika hidup di tengah perjalanan untuk mengisi daya baterai tidak terlalu terdengar. Serupa dengan model listrik murni buatan Nissan, yaitu tersedia fitur e-Pedal Step untuk memberikan keamanan.
Mengingat MPV itu seutuhnya digerakkan listrik, maka tenaga yang disalurkan lebih instan dan cepat, untuk meningkatkan keselamatan penggunanya, kecepatan mobil akan otomatis menurun saat pedal gas di lepas.
Tahun lalu, atau di awal kemunculannya harga MPV listrik berkedok hybrid tersebut mulai 3,1 juta yen atau Rp350 jutaan, sampai 4,7 juta yen, atau sekitar Rp530 jutaan.