100kpj - Kijang Innova Zenix Hybrid adalah mobil ramah lingkungan pertama Toyota yang dibuat oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang Plan 2, kemudian disusul Yaris Cross Hybrid.
Untuk Kijang Innova Zenix Hybrid mengandalkan baterai berbahan dasar nikel, sedangkan Yaris Cross Hybrid sudah Lihitum-ion. Kedua jenis baterai tersebut statusnya hanya dirakit lokal.
"Bahan dasarnya didatangkan dari Jepang, di sini kami rakit membuat packaging-nya," ujar Wakil Presiden PT TMMIN, Bob Azam di Karawang, Jawa Barat, Kamis 27 Juli 2023.
Baterai Kijang Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid
Kijang Innova Zenix Hybrid mengandalkan baterai non-liquid electrolyte yang terdiri dari 28 modul, atau 168 sel masing-masing 1,2 volt, secara total kapasitasnya 201,6 volt.
Tenaga yang dihasilkan, atau dialirkan untuk menggerakkan dinamo 27 kilo watt. Komponen penyimpan daya listrik yang terbuat dari nikel, dan metal itu apat bertahan dalam kondisi ekstrim di temperature minus 30 derajat, sampai 60 derajat celcius.
Dilengkapi SMR, atau sistem main relay, dan pendingin. Bobot dari baterai tersebut 40 kilogram.
Sedangkan, Yaris Cross Hybrid dibekali baterai Lithium-ion 29 kW dengan bobot 20 kilogram, secara daya lebih besar namun lebih ringan. Terbentuk dari 2 modul yang masing-masing memiliki 24 cell, daya per cell 3,6 volt.
Artinya jika digabungkan 175,2 volt per pack, daya tahannya diklaim bisa mencapai suhu mines 10 derajat celcius, hingga suhu panas 50 derajat celcius.
Cara buat baterai mobil hybrid Toyota
Kali ini 100kpj berkesempatan mengunjungi fasilitas perakitan baterai mobil hybrid tersebut di xEV Baterry Line pabrik TMMIN, Karawan Plan 2. Menariknya, tempat perakitan komponen penyimpan daya listrik itu pun ramah lingkungan.
Karena sumber kelistrikannya berasal dari panel surya berdaya 220 kW, dan hanya terpakai 20 kW untuk ruangan ber-AC, lampu, dan pengoperasian alat-alat perakit baterai di dalamnya.
Terdapat 6 orang yang bertugas merakit komponen itu. Proses pertama sel baterai di tempatkan ke lower case (casing bawah) kemudian proses lanjutannya dikencangkan baterainya.
Setelah lower case menyatu, disambungkan sejumlah kabel agar terintegrasi dengan modul-modul yang ada. Setelah terpasang setiap sel sudah terkoneksi sehingga punya tegangan tinggi.
Dilanjut untuk pemasangan part kecil secara manual, dalam proses itu ada indikator lampu di tempat part yang tersedia untuk mengetahui yang belum terpasang.
Setelah relay terpasang tahap selanjutnya tutup casing bagian atas, dan ditempelkan stiker keterangan baterainya, serta informasi bahaya alias warning.
Dalam pembuatan baterai itu ada kode khusus yang dikerjakan oleh satu orang untuk memudahkan kontrolnya.
Direktur Manufaktur PT TMMIN, I Nyoman Winaya mengatakan, sebelumnya proses perakitan baterai itu membutuhkan waktu 1.090 detik, namun meningkatnya kebutuhan pasar akan Zenix Hybrid, dan Yaris Cross hybrid, waktunya dipersingkat.
"Karena demand tinggi, kami bagi jadi ada 6 orang yang merakit, jadi kecepatan keluar baterai itu 200 detik," tuturnya.