100kpj – India dikabarkan menolak proposal pabrikan mobil BYD asal China untuk mendirikan pabrik senilai US$ 1 miliar atau setara Rp 15 triliunan. Berbeda dengan banyak negara yang mencari investasi dari beberapa pabrikan.
Dilansir dari Reuters, Selasa 25 Juli 2023, rencananya BYD akan menjalin kemitraan dengan perusahaan lokal Megha Engineering and Infrastructure Ltd yang berbasis di Hyderabad. Keduanya akan membangun pabrik mobil listrik dan baterai juga.
Akan tetapi, pemerintah India memilih menolak investasi tersebut. Departemen Perdagangan India, Departemen Promosi Industri dan Perdagangan Dalam Negeri (DPIIT) telah meminta pendapat dari Departemen lain mengenai proposal investasi tersebut.
"Kekhawatiran keamanan sehubungan dengan investasi China di India ditandai selama musyawarah," ujar salah satu sumber di pemerintahan.
"Aturan yang ada tidak mengizinkan investasi semacam itu," lanjut pihak pemerintah lain yang ikut berdiskusi.
Berdasarkan laporan dari Times of India, dalam proposal tersebut BYD berencana memproduksi 10.000 hingga 15.000 mobil listrik per tahun. BYD memang mau meramaikan pasar mobil listrik di India.
BYD yang didukung Warren Buffet berusaha untuk merebut 40 persen pasar EV di India pada 2030. Hal tersebut, ditegaskan langsung oleh Sanjay Gopalakrishnan, Wakil Presiden Senior unit lokal BYD, dalam sebuah wawancara di India Auto Expo 2023.
"Sebagai pabrikan global, kami harus menjaga tujuan agresif," kata Gopalakrishnan.
"India ada taruhan yang bagus, karena orang-orang menyadari kebutuhan akan EV dan infrasturktur pengisian daya semakin meningkat," tambahnya.
Sebelum BYD, ada pabrikan asal China lainnya yang juga mau berinvestasi di Negeri Bollywood tersebut. Yakni, Great Wall Motor, namun proposal investasi yang mereka tawarkan juga ditolak karena aturannya yang diperketat.