Lampu sein pertama kali ditemukan, Buick produsen mobil asal Amerika Serikat, yang dipatenkan sebagai peranti keselamatan pada kendaraan bermotor.
Pada zaman itu untuk menghidupkan sein berasal dari panas. Salah satu komponen, atau perangkat elektronik pada mobil yang disebut per bimetalik akan bersentuhan dengan potongan logam berukuran kecil.
Ketika dua komponen itu bersentuhan, arus listrik akan mengalir dan memberikan tenaga untuk menyalakan sein, atau lampu dengan cahaya kuning tersebut.
Kemudian per bimetalik akan kembali dalam kondisi seperti semula, dan prosesnya akan terus berulang hingga menimbulkan suara, atau bunyi yang khas.
Seiring berkembangnya teknologi, perpindahan per bimetalik sebagai pengantar panas tersebut sudah tidak digunakan, karena beralih dengan sinyal elektronik yang dialirkan ke elektromagnet melalui chip.
Meski sudah lebih canggih, namun pabrikan mobil, atau motor tetap mempertahankan suara tik-tik pada produk buatannya saat sein dihidupkan. Karena sebagai tanda, bahwa sudah hidup, atau belum dimatikan.
Meskipun beberapa kendaraan roda empat sudah menggunakan teknologi lebih canggih, sein akan mati otomatis setelah berbelok, atau berpindah jalur dengan artian posisi setir kembali lurus di tengah.