100kpj – Neta yang merupakan merek Hozon Automobile Company siap meramaikan industri otomotif Tanah Air. Jenama asal China itu hadir di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show, atau GIIAS 2023.
Brand and Marketing Director Neta, Yusuf Anshori mengatakan, sebagai pendatang baru maka tema yang diangkat di GIIAS adalah ‘Hello Indonesia This Is Neta’, yang akan menempati booth seluas 680 meter di hall 8E.
Baca juga: Mobil Listrik Neta yang Masuk Indonesia Buatan Thailand
“Mengusung booth open space, dan kami akan membawa 5-6 produk yang akan kita tampilkan,” ujar Yusuf di Jakarta, dikutip Jumat 14 Juli 2023.
Selain menampilkan mobil-mobil listrik andalannya, brand asal Tingkok itu akan menyediakan unit untuk diuji coba langsung oleh pengunjung yang hadir di GIIAS 2023 di ICE BSD, Tangerang pada 10-20 Agustus.
“Akan ada dua sampai 3 mobil test drive, dan aktivitas lainnya, dan ada eksplore Neta corner untuk masyarakat agar melihat lebih jauh tentang Neta,” tuturnya.
Neta yang lahir sejak beberapa tahun lalu langsung mencuri perhatian konsumen, terutama di negara asalnya. Pemilik mobil listrik tersebut tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pengisian daya listri baterai.
Karena Hozon Auto memberikan keringanan berupa 1.000-2.000 kilowatt hour (kWh) selama satu tahun, hitungan daya yang cukup besar untuk pengisian kendaraan pelahap seterum itu selama digunakan.
Saat ini jenama asal negeri tirai bambu itu punya beberapa kendaraan listrik berbasis baterai, yaitu Neta S, Neta V, Neta GT, dan Neta U-II. Semuanya memiliki desain, dan spesifikasi berbeda sesuai dengan segmennya.
Sama seperti jenama asal Tiongkok lainnya, banderol mobil listrik itu tergolong terjangkau. Harganya mulai 100 ribu yuan, atau setara Rp200 jutaan untuk Neta V dan Neta U. Lalu Neta S mulai 200 ribu yuan, atau Rp400 jutaan.
Sementara Neta GT yang baru dirilis April tahun ini banderolnya ada di kisaran 178,800 ribu yuan, sampai 227,800 ribu yuan atau setara Rp370 jutaan sampai Rp470 jutaan. Selisih tipis dari sedannya, yaitu Neta S.
Neta GT merupakan mobil listrik bergaya coupe dua pintu, yang ditawarkan dalam versi penggerak roda belakang dengan tenaga dinamonya sebesar 170 kW atau setara 231 dk, dan empat roda alias all wheel drive berdaya 340 kW atau 462 dk.
Diklaim mobil sport pelahap listrik itu bisa berjalan hingga 560-580 km dalam kondisi baterai penuh berdasarkan pengujian internal.
Sedangkan Neta S sedan model pintu gunting yang awalnya hanya diproduksi 999 unit untuk pasar global. Tersedia dua pilihan, penggerak empat roda, dan dua roda yang sama-sama punya tenaga 462 dk, dan torsi 620 Nm.
Untuk mengajaknya berlari dari diam ke 100 kpj (km per jam) hanya 3,9 detik, namun kecepatan maksimalnya dibatasi 170 kpj tergantung regulasi di setiap negara untuk tingkat keselamatan. Diklaim baterainya bisa menempuh jarak 650 km.
Berbeda dengan Neta V yang sudah dipasakan di Malaysia, yang sempat digadang-gadang masuk Indonesia. SUV kecil itu hanya punya tenaga 95 dk, dan torsi 150 Nm dengan dukuran baterai berdaya 38,5 kWh, untuk tipe Pro jarak tempuhnya bisa 400 km.