Neta yang lahir sejak beberapa tahun lalu langsung mencuri perhatian konsumen, terutama di negara asalnya. Pemilik mobil listrik tersebut tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pengisian daya listri baterai.
Karena Hozon Auto memberikan keringanan berupa 1.000-2.000 kilowatt hour (kWh) selama satu tahun, hitungan daya yang cukup besar untuk pengisian kendaraan pelahap seterum itu selama digunakan.
Saat ini jenama asal negeri tirai bambu itu punya beberapa kendaraan listrik berbasis baterai, yaitu Neta S, Neta V, Neta GT, dan Neta U-II. Semuanya memiliki desain, dan spesifikasi berbeda sesuai dengan segmennya.
Sama seperti jenama asal Tiongkok lainnya, banderol mobil listrik itu tergolong terjangkau. Harganya mulai 100 ribu yuan, atau setara Rp200 jutaan untuk Neta V dan Neta U. Lalu Neta S mulai 200 ribu yuan, atau Rp400 jutaan.
Sementara Neta GT yang baru dirilis April tahun ini banderolnya ada di kisaran 178,800 ribu yuan, sampai 227,800 ribu yuan atau setara Rp370 jutaan sampai Rp470 jutaan. Selisih tipis dari sedannya, yaitu Neta S.
Neta GT merupakan mobil listrik bergaya coupe dua pintu, yang ditawarkan dalam versi penggerak roda belakang dengan tenaga dinamonya sebesar 170 kW atau setara 231 dk, dan empat roda alias all wheel drive berdaya 340 kW atau 462 dk.
Diklaim mobil sport pelahap listrik itu bisa berjalan hingga 560-580 km dalam kondisi baterai penuh berdasarkan pengujian internal.