100kpj – PT Toyota Motor Indonesia Manufaturing, atau TMMIN merupakan pabrikan mobil Toyota di Tanah Air. Sudah banyak mobil-mobil Toyota yang dibuat sejak hadir pada 1971 silam, di awali dengan Kijang.
Puluhan tahun berkiprah di industri otomotif dalam negeri, TMMIN selalu dipimpin oleh orang Jepang sebagai negara asal brand tersebut.
Memasuki 2017, Warih Andang Tjahjono menjadi orang RI pertama yang menjadi bos di perusahaan manufaktur itu. Sudah banyak prestasi yang didapatkan saat mengemban tugas sebagai Presiden Direktur TMMIN.
Diantaranya ekspor mobil Toyota sebanyak 2 juta unit secara utuh, berhasil menjual mobil Toyota buatan RI pertama ke Australia, dan produksi elektrfikasi melalui Kijang Innova Zenix Hybrid, dan Yaris Cross Hybrid.
Setelah pencapaian tersebut, memasuki tahun keenam di masa jabatannya pria kelahiran Pati, Jawa Tengah itu pensiun. Menariknya tongkat estafet itu kembali diteruskan oleh orang Indonesia, bukan lagi Jepang.
Posisi Warih diigantikan Nandi Julyanto yang secara resmi per 1 Juli 2023, dan Bob Azam menjadi Wakil Presiden yang sebelumnya Direktur Administrasi, Corporate & Eksternal Affairs, Technical Govermment Affairs.
Warih mengatakan, pencapaian TMMIN dalam 6 tahun ke belakang adalah berkat kerjasama, dan dukungan penuh pemerintah Indonesia terhadap industri otomotif, juga semua pelanggan seperti PT Toyota Astra Motor, para pemasok lokal, dan jaringan distribusi Toyota Indonesia serta seluruh karyawan TMMIN.
“Saya sampaikan selama, dan sukses kepada Bapak Nnadi Julyanto dan Bapak Bob Azam yang akan memimpin TMMIN ke depan,” ujar Warih dikutip dari keterangannya, Sabtu 8 Juli 2023.
Pensiunnya Warih ditandai pergeseran industri otomotif ke era elektrifikasi. Namun tidak merubah target Toyota mendukung Indonesia sebagai basis produksi, dan ekspor global mobil elektrifikasi termasuk komponen, dan baterai.
Kijang Innova Zenix Hybrid menjadi produk elektrifikasi pertama Toyota yang diproduksi TMMIN dengan menelan investasi sebesar Rp4,2 triliun, dan Yaris Cross Hybrid produk kedua dengan investasi baru Rp2,5 triliun.
Sebagian besar komponen di buat di dalam negeri, meski baterainya saat ini belum secara utuh buatan lokal karena ada beberapa bahan dasar yang masih di impor.
Presiden Direktur TMMIN, Nandi Julyanto mengatakan, menjadi orang Indonesia yang memimpin ebih dari 8.000 sumber daya manusia di perusahaan merupakan sebuah amanah, dan tanggung jawa yang besar.
“Kedepannya, TMMIN bertekad untuk terus berkontribusi di industri otomotif nasional dengan mengembangkan lebih banyak lagi produksi lokal kendaraan berteknologi elektrifikasi yang lebih beragam, beserta komponen termasuk baterai,” tutur Nandi.