Presiden Direktur PT SMK Eddy Wirajaya mengatakan, mobil-mobil tersebut sebenarnya hanya sebagai percontohan atau bahan pembelajaran. Soal apakah SUV atau mobil double cabin tersebut akan diproduksi atau tidak, Eddy enggan berkomentar.
“Itu kan beberapa part terurai kita beli dari luar, kita beroperasi dengan lokal, menjadi ada, itu training dengan anak-anak untuk percakapan,” ujarnya di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta.
Seperti diketahui, berdasarkan data Sistem Informasi Industri Nasional, TPT produksi yang diterbitkan pada 28 Juli sampai 9 Agustus 2017 oleh Kemenperin untuk Esemka ada enam tipe, yaitu Bima (pikap), Digdaya dan Minivan Borneo.
“Kita uji tipe ada beberapa termasuk Bima 1.2 dan 1.3, saya kurang hafal. Tapi yang jelas kita fokus pikap (awal), karena strateginya seperti itu, sementara itu saja dulu, nanti step berikutnya baru passanger,” katanya. (re2)
BACA JUGA: