100kpj – BYD merupakan salah satu merek mobil terbesar di China. Beberapa kendaraan listrik buatannya sudah mengaspal di Indonesia, digunakan sejumlah perusahaan seperti halnya Blue Bird, dan bus TransJakarta.
Bukan sekadar mendatangkan produknya ke pasar dalam negeri dengan status impor utuh, namun BYD akan mengucurkan dana untuk mendirikan pabrik mobil listrik di Indonesia.
Sebelum menancapkan kuku bisnisnya di Tanah Air, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita sambangi markas BYD di Guangdong, China yang dijadwalkan pada 3-6 Juli 2023.
“Hal ini juga sejalan dengan visi mewujudkan ASEAN yang lebih hijau, dan berkelanjutan melalui keterlibatan sektor swasta yang aktif, dan dengan orkestrasi Kawasan yang terkoordinasi,” ujar Menperin dikutip dari keterangannya, Rabu 5 Juli 2023.
Lebih lanjut Agus menjelaskan, Indonesia membuka peluang kolaborasi dengan banyak negara untuk industri otomotif, terutama ekosistem kendaraan listrik, salah satunya menggandeng BYD dan produsen lainnya.
Sebelumnya pada Mei 2023, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menandatangani nota kesepahaman dengan BYD di China, sebagai langkah awal untuk investasi pengembangan kendaraan listrik.
“Per hari ini kita punya Wuling dengan Hyundai. Menyusul kita akan dapat mungkin BYD. Kita mungkin harap lagi yang lain, karena kita punya semua elemen untuk ini (ekosistem kendaraan listrik),” tutur Luhut dalam China (Sichuan)-Indonesia Economic and Trade Conference,
Dengan sumber daya alam yang melimpah, lokasi geografis yang strategis, dan dukungan pemerintah, Luhut yakin Indonesia memiliki resep kunci untuk mengembangkan industri kendaraan listrik di dalam negeri.
BYD saat ini memiliki pangsa pasar kendaraan listrik global terbesar, yang terus berkembang di Asia dan Eropa. BYD mencatat rekor pada 2022 dengan total penjualan global sebanyak 1,85 juta unit, atau meningkat 593 ribuan unit.
Sejak didirikan pada 1995, BYD telah memperluas operasinya ke lebih dari 50 negara dan memiliki lebih dari 220 ribu karyawan di seluruh dunia.
"Dengan memanfaatkan kekuatan Indonesia dan dengan menyambut transisi kendaraan listrik, Indonesia dapat membuka jalan baru untuk pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, serta pembangunan berkelanjutan," sambungnya.