100KPJ

Sebelum Aryanto, Ada Orang yang Bikin Mesin Berbahan Bakar Air Tapi Tewas Dibunuh

Share :

Semua bermula ketika negara kelahiran Meyer itu sedang mengalami embargo minyak oleh Arab Saudi. Imbasnya, harga minyak yang dipasarkan di sana melambung tinggi, dan membuat ekonomi Amerika Serikat menjadi kacau.

Meyer tak bisa diam dan menyaksikan negara tercintanya kesulitan. Berbekal pengetahuannya, serta pengalaman yang telah ia miliki sejak beberapa tahun terakhir, pria yang hobi mengoleksi mainan anak-anak itu pun berhasil menciptakan mesin berbahan bakar air.

Namun sialnya, temuannya tersebut justru mengundang protes dari berbagai kalangan, utamanya para pelaku bisnis di bidang keminyakan. Mereka menyebut, apa yang telah dilakukan Meyer terkait temuannya itu merupakan omong kosong, dan dianggap sebagai upaya pencucian uang.

Buruknya lagi, pihak pengadilan setempat memberikan vonis bahwa temuan Meyer tidak sah. Bahkan, mesin berbahan bakar air yang turut dihadirkan dalam persidangan, dianggap sebagai pengaplikasian elektrolisis biasa dan tidak revolusioner sama sekali.

Puncaknya, pada 21 Maret 1998, Meyer ditemukan tewas misterius di sebuah restauran. Saat itu, polisi mengungkap penyebab kematiannya adalah cerebral aneurysm atau penggelembungan pembuluh darah di bagian otak.

Kematian sang penemu mesin berbahan bakar air tersebut masih menjadi misteri hingga hari ini. Meski pihak kepolisian telah berkesimpulan kematian itu disebabkan penyakit, namun sebagian kalangan enggan memercayainya.

Kabarnya, Meyer mati setelah dibunuh oleh sekelompok pebisnis yang merasa tak senang dengan temuannya tersebut. Kekhawatiran akan terjadinya penggunaan energi ramah lingkungan yang gratis dan tidak terkungkung dengan industri komersial, mungkin menjadi salah satu alasan mengapa dirinya dibunuh.

Share :
Berita Terkait