100KPJ

Gak Bakal Nyangka, Rongsokan Mobil Ini Masih Laku sampai Rp30 Miliar

Share :

100kpj – Siapa yang bakal menyangka, jika kerangka atau rongsokan mobil yang bekas terbakar bisa laku terjual dengan harga puluhan miliar rupiah. Rongsokan tersebut merupakan mobil Ferrari 500 Mondial Spider Series I tahun 1954.

Dikutip dari Carscoops, Selasa 4 Juli 2023, rumah lelang RM Sothebys akan melelang kerangka rongsokan bekas mobil balap Ferrari. Nilai sejarah pada mobil ini lah yang membuat harganya tinggi.

Mobil tersebut adalah Ferrari 500 Mondial Spider Series 1 garapan Pinin Farina dengan kode sasis 0406 MD lansiran tahun 1954. Menariknya, mobil ini salah satu dari 13 unit contoh yang pernah dibuat Ferrari.

Kondisinya padahal sudah mengenaskan, di mana bentukkannya sudah tidak jelas. Warna bodinya hanya meninggalkan cat dasar tempaan bodi mobil.

Mobil bekas terbakar itu, pernah digunakan oleh Ferrari untuk ajang balap kelas dunia. Mobil tersebut dikendarai oleh Franco Cortese yang berhasil finis di posisi ke-19 secara keseluruhan dan kedua di kelasnya pada 1954.

Selanjutnya, mobil ikuti balapan Evergreen Trophy di Pacific Raceways pada 1962 di Amerika Serikat. Setahun berikutnya, mobil ini dijual ke Stanley Surridge, dan mesinnya diganti dari empat silinder menjadi V8 .

Nahasnya, mobil mengalami kecelakaan pada 1960-an hingga terbakar hebat karena performanya yang sulit dikendalikan. Hancuran moil pernah dijual ke Welter Medin pada 1978, dan belum dilakukan perbaikan sama sekali.

Keaslian dan kelengkapan mesin pun dipastikan terjamin. Selain itu, ada kotak persneling nomor yang cocok, mesin Mondial dari mobil lain (0440 MD), dan sudut poros belakang.

Semua ini menjadi alasan mengapa mobil Ferrari yang hancur total ini bisa menghasilkan angka yang tinggi, ditaksir bisa laku hingga USD2 juta atau setara Rp30 miliaran.

Dalam hal penilaian, RM Sotheby’s menjual Ferrari Mondial Spider 1954 lainnya yang juga digarap Pinin Farina dengan kondisi hampir sempurna, seharga 3.717.500 euro atau setara Rp55,9miliar.

Share :
Berita Terkait