100kpj – Pemerintah terus mendorong kendaraan ramah lingkungan. Peraturan Presiden soal kendaraan listrik sudah diteken Presiden Jokowi, payung hukum tersebut sebagai landasan produsen untuk memasarkan kendaraan hybrid atau full listrik.
Bukan sekadar impor, agen pemegang merek juga dituntut agar merakit atau memproduksi kendaraan rendah emisi tersebut secara lokal. Salah satu poin penting dalam regulasi itu, tingkat komponen dalam negeri minimal 35 persen.
Masuknya era kendaraan ramah lingkungan, ternyata berdampak pada industri lokal. Terutama para penyedia komponen kendaraan bermesin bahan bakar, karena onderdil yang dibutuhkan mobil listrik lebih sedikit.
Dengan begitu, era mobil listrik diprediksi menghapus 30 persen perusahaan komponen lokal di dalam Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor (GIAMM). Seperti disampaikan Sekretaris Jendral GIAMM, Hadi Surjadipradja.
Hadi mengatakan, GIAMM menaungi 150 perusahaan dari industri skala besar dan kecil. “Anggota kami akan berubah, minimal sepertiga hilang. Tapi jangan khawatir, karena mobil komersial tetap membutuhkan mesin bahan bakar. Karena perkembangan baterinya masih berat, kecuali passanger,” ujarnya di Gedung Kementerian Perindustrian.
Hadi menyebut, mereka juga memiliki peluang untuk tetap eksis menghadapi serbuan mobil listrik di Indonesia. Sebab biar bagaimana pun, mobil listrik masih membutuhkan bodi, pelek, ban, sasis, jok, dashboard dan sebagainya. Jadi hanya power train saja yang berubah dari mesin bakar menggunakan baterai dan motor listrik.
“Motor penggeraknya yang berubah. Kalau Toyota pasti memakai motor listrik Toyota, mereka pasti brand minded disesuaikan dengan modelnya plug in hybrid atau listrik,” tuturnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, era kendaraan ramah lingkungan juga berdampak pada bobotnya. Karena karakteristik mobil pelahap seterum itu memiliki bobot yang ringan, selain komponen lebih sedikit juga bahan bodi yang digunakan.
“Mobil masa depan bobotya juga bertambah ringan. Karena itu Anda bisa lihat banyak alumunium dipakai sebagai pengganti steel. Kalau pun steel ketebalannya dikurangin tapi kekuatan tetap sama agar safety,” tuturnya. (re2)
BACA JUGA:
Kenalkan Kakek Maniak Hot Wheels, Koleksinya Tembus 10 Ribu Unit
BACA JUGA:
Mobil Baru Raffi Ahmad Tiba, Gigi Sampai Rela Gadai Perhiasan