100kpj – Untuk mencapai netralitas karbon di Indonesia pada 2060, beragam cara dilakukan pemerintah, bersama produsen kendaraan. Salah satunya memberikan keringanan pembelian kendaraan listrik berbasis baterai.
Saat ini sudah cukup banyak pilihan kendaraan listrik di Indonesia, terutama sepeda motor. Sedangkan mobil listrik hanya ada beberapa model, dan merek yang mulai menjualnya dengan status impor, dan produksi lokal.
Untuk sepeda motor listrik sendiri saat ini sudah mencapai 35 merek yang terdaftar di Kememterian Perindustrian. Berbeda dengan mobil listrik berbasis baterai, hanya ada beberapa merek seperti Hyundai, Wuling, Toyota, DFSK, MG Motors, dan Nissan.
Sementara PT Honda Prospect Motor (HPM), sebagai pemegang merek mobil Honda di RI sampai saat ini belum juga menjual mobil listrik, hingga hybrid baik dalam kondisi impor, atau merakitnya secara lokal.
Padahal podusen mobil berlogo H itu sudah membawa Honda e ke Indonesia, namun sayangnya mobil pelahap seterum itu hanya untuk riset, bukan diperjual belikan meski di negara lain sudah mulai dipasarkan.
Salah satu bentuk dukungan Honda untuk meriset kendaraan listrik di dalam negeri, untuk mencapai netralitas karbon pada beberapa tahun ke depan, mereka menggandeng Universitas Indonesia dengan meminjamkan dua unit Honda e, PCX Electric satu unit, dan satu power unit.