100KPJ

Presiden Jokowi Berharap Tahun Depan Baterai Lithium-Ion Mobil Listrik Sudah Produksi Lokal

Share :

100kpj – Kendaraan listrik menjadi salah satu jawaban di dunia untuk menekan emisi gas karbon yang dihasilkan mesin pembakaran. Setiap pabrikan mulai gencar membuat produk ramah lingkungan tersebut.

Baterai yang digunakan mobil listrik terbentuk dari beberapa bahan dasar, diantaranya lithium-ion, nikel, metal, atau lainnya. Soal daya penyimpanan baterai disesuaikan dari kemampuan dinamo, dan desain kendaraan.

Beberapa perusahaan milik negara, atau swasta sudah berinvestasi untuk mendirikan pabrik pembuatan baterai di beberapa lokalisasi.

Mengingat baterai menjadi jantung utama kendaraan listrik, maka menjadi peluang usaha yang menjanjikan bagi setiap negara jika mampu membuat komponen penyimpan daya listrik tersebut.

Presiden Jokowi sebelumnya mengatakan, ekosistem kendaraan elektrifikasi perlu dibangun untuk terintegrasi satu sama lain. Mulai dari nikel, tembaga, bauksit, dan timah untuk pembuatan baterai EV (Electric Vehicle).

Untuk mempercepat Indonesia menjadi raja kendaraan listrik karena memiliki bahan baku baterai, Jokowi baru saja meninjau pabrik tembaga, atau fasilitas pengolahan dan pemurnia (smelter) di KEK JIIPE Manyar, Gresik, Jawa Timur.

Sebelumnya Jokowi juga mengunjungi pabrik smelter di Kawasan PT Amman Mineral Nusa Tenggara di NTB, dan PT Freeport Indonesia di Papua untuk memastikan kesiapan mereka menyediakan bahan baku baterai EV.

Mantan Gubernur DKI itu mengatakan, PT Amman telah selesai kurang lebih 51 persen, dan Freeport sudah selesai lebih dari 72 persen. Harapannya tahun depan berjalan untuk memasok kebutuhan pembuatan baterai

“Seperti sekarang kita lihat dan kita harapkan semuanya nanti selesai sebelum Mei 2024," ujar Jokowi di Gresik, Jawa Timur, dikutip Viva.co.id Bisnis, Rabu 21 Juni 2023.

Orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan, Smelter PT Freeport memiliki kapasitas produksi konsentrat 1,7 juta ton pertahun, yang menghasilkan katoda tembaga kurang lebih 600 ribu ton per tahun. 

Menurutnya, jika semua bahan baku tersebut sudah siap maka akan disatukan dari sejumlah daerah, dengan bahan dasar lainnya sehingga sudah sempurna untuk bisa dijadikan baterai kendaraan listrik, jenis Lithium-Ion.

"Harus diintegrasikan dengan nikel di Sulawesi, Bauksit di Bintan, dan Kalimantan Barat dengan Tin di Bangka Belitung, diserap oleh copper foil sehingga terintegrasi menjadi ev baterai, lithium baterai, yang itu akan diintegrasikan lagi menjadi kendaraan listrik," kata Jokowi.

Share :
Berita Terkait