Komponen pengganti alternator tersebut bergerak dengan bantuan listrik yang disalurkan dari aki berdaya 42 Ah. Aki kering itu juga punya tugas menghidupkan mesin, saat fitur engine auto start stop aktif.
Mesin berkode K15B itu akan mati otomatis di tengah kemacetan, atau berhenti di lampu merah dalam beberapa waktu. Sehingga tidak ada bahan bakar yang terbuang karena idle, mesin akan kembali hidup jika pedal rem diinjak untuk transmisi matik, atau pedal kopling untuk transmisi manual.
Saat mesin mati, sistem kelistrikan di mobil tetap aktif berkat bantuan baterai Lithium-ion berdaya 10 Ah, lebih besar dari Ertiga Hybrid yang hanya 6 Ah. Dengan begitu sistem audio, lampu, power window, hingga AC tetap hidup.
Artinya kerja pendingin kabin itu tidak lagi membebani mesin, karena dikontrol dari jalur kelistrikan yang berbeda. Sehingga dapat membantu enjin memaksimalkan performa, tanpa membuang bahan bakar berlebihan.
Untuk kenyamanan pengguna, Suzuki memberikan garansi baterai selama 8 tahun. Meski secara posisi sudah tergolong aman, karena dibalut wadah kedap udara yang diletakkan di bawah jok penumpang depan.
Teknologi semi hyrid tersebut tidak dimiliki pesaingnya, seperti Toyota Rush, Daihatsu Terios baru, hingga Honda BR-V. Fitur lain yang membuatnya lebih unggul adalah, spion tengah yang bisa merekam layiknya dashcamp.