100KPJ

Kencan Singkat Toyota Yaris Cross Hybrid, Apakah SUV Ini Bisa Jarang Mampir ke SPBU?

Share :

100kpj - Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang meluncurkan All New Yaris Cross pada 15 Mei 2023. Toyota Yaris Cross generasi terbaru hadir dalam 6 varian, dengan pilihan mesin konvensional dan hybrid.

Harga Yaris Cross terbaru mulai Rp351 juta tipe 1.5 G manual, sampai Rp449,950 juta tipe 1.5 S Hybrid CVT GR. Nah, sebelum diberikan ke tangan konsumen, 100kpj berkesempatan mencobanya langsung.

Kebetulan unit yang kami coba adalah Yaris Cross S Hybrid CVT GR, atau tipe tertinggi yang sudah dilengkapi fitur keamanan TSS (Toyota Safety Sense), dan memiliki tampilan lebih sporti berkat paket bodi kit GR.

Pengujian yang dilakukan hanya di wilayah BSD Serpong, Tangerang. Namun dengan kencan singkat tersebut, setidaknya ada gambaran soal handling, performa, dan cara kerja sistem hybrid di SUV kompak tersebut.

Posisi berkendaranya baik, meski setir hanya tilt steering. Jok sopir bisa diatur elektrik yang bikin visibilitas dengan postur tinggi 175 cm cukup nyaman, pandangan luas ke kanan, atau ke kiri, dan bisa melihat kap mesin.

Menghidupkan mobil hanya menekan tombol start stop engine dengan menginjak pedal rem, tidak ada suara mesin. Karena hanya motor listrik, atau dinamo yang bertugas memutar roda depan di awal mobil berjalan.

Motor penggerak dengan daya 59 kilowatt, atau 79,1 dk dan torsi 141 Nm memberikan hentakan yang responsif. Mobil SUV itu bergerak seutuhnya melahap persediaan listrik yang ada dalam kondisi tertentu.

Electronic Control Unit, atau ECU membaca gaya berkendara sesuai injakan kaki ke pedal gas yang disalurkan ke Throttle Position Sensor, atau TPS. Kami menginjaknya secara teratur dari mobil diam hingga bergerak.

Hasilnya sampai kecepatan 40 km per jam, secara utuh Yaris Cross berjalan mengandalkan tenaga listrik, dengan catatan EV mode kami aktifkan. Karena kondisi baterai yang mumpuni untuk pakai mode berkendara itu.

Jika baterai sebagai penyalur listrik ke dinamo melemah maka mode EV tidak bisa digunakan. Tapi untuk pengisiannya cukup singkat, mengingat kapasitas baterai Lithium-ion di Yaris Cross hanya 0,7 kWh (kilowatt hour).

Otomatis baterai akan terisi saat melakukan pengereman, atau deselerasi melepas gas ketika kondisi mobil berjalan. Secara regrenatif enjin berbahan bakarnya menjadi generator untuk mengisi daya kelistrikan.

Saat peralihan tenaga listrik ke mesin pembakaran tergolong halus. Hampir tidak terdengar suara mesin 2NR-VEX 1.500cc hidup untuk menggerakkan roda, terkecuali berakselerasi spontan, atau agresif dari putaran bawah.

Kedua sumber penggerak tersebut saling parallel, atau bekerja bersamaan menyalurkan tenaga ke roda di kondisi tertentu. Hal itu kami rasakan di kecepatan 70 km per jam tanpa putaran mesin yang berlebihan.

Artinya roda berputar karena jalan yang mulus, atau mendapatkan momentum yang tepat tanpa perlu menginjak dalam-dalam pedal gas, maka di kecepatan tinggi pun dinamonya menggerakkan kedua roda depan.

Tidak heran jika klaim Toyota, bahwa Yaris Cross Hybrid dianggap sangat irit. Sehingga pemilik bisa jarang ke SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum), karena motor listrik terus bekerja tergantung gaya berkendara. 

Marketing Direktur PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy sempat mengatakan, bahwa hasil pengujian internal dengan kondisi konstan, konsumsi BBM Yaris Cross Hybrid 30 km per liter, jauh lebih irit dari Innova Zenix Hybrid.

Kijang Innova Zenix Hybrid di atas kertas catatan konsumsi BBM-nya 23 km per liter, wajar karena mesinnya lebih besar. Sedangkan Yaris Cross pengembangan enjin Veloz dengan tenaga maksimal 89,9 dk, dan torsi 121 Nm.

Terkait handling, meski ground clearancennya 210 mili meter gejala limbungnya minim., body roll cukup baik. Perpaduan suspensi depan McPherson Strut, dan belakang Torsion Beam memberikan rigiditas yang ‘ciamik’.

Ditambah jarak poros roda depan ke belakang lebih lebar 10 mm dari Honda HR-V, dan Hyundai Creta, yaitu 2.620 mm sehingga handlingnya berasa lebih baik, begitupun saat meliuk-liuk, atau bermanuver.

Artinya platform DNGA (Daihatsu New Global Architeture) di Yaris Cross juga memberikan dampak positif, meski serupa dengan Veloz yang dilahirkan sebagai mobil multiguna, atau MPV.

Untuk mengetahui lebih dalam kelebihan, dan kekurangan dari mobil SUV 5-penumpang tersebut tunggu review selengkapnya saat sesi test drive.

Share :
Berita Terkait