100kpj – Tren Om Telolet Om kembali ramai dijumpai di media sosial (medsos) belakangan ini, banyak anak-anak yang meminta sopir bus untuk menyalakan klaksonnya itu. Namun, perlu diingat bila klakson telolet bisa jadi penyebab kecelakaan.
Tren membunyikan klakson tersebut sempat menghilang dari peredaran lantaran adanya protes dari pengguna jalan dan penumpang bus karena suara keras yang dikeluarkan dari bagian bawah bus dianggap sangat mengganggu di telinga.
Karena protes itu, akhirnya beberapa bus memindahkan klakson tersebut ke bagian atas. Dengan demikian suara klakson yang bising pun tidak lagi mengganggu telinga penumpang juga pengguna jalan lain.
Klakson ini memiliki irama yang beragam dan terbilang unik sehingga banyak kawula muda yang merasa terhibur dengan suara yang dikeluarkan alat itu. Klakson telolet basuri itu pun jadi incaran anak-anak di jalan.
Klakson Telolet Sebabkan Kecelakaan
Walaupun suara yang dihasilkan oleh klakson telolet cukup menghibur, namun ini juga bisa jadi penyebab kecelakaan. Banyak kasus truk dan bus kecelakaan dikarenakan klakson ini yang bikin rem blong.
Klakson tambahan ini membuat kegagalan rem karena persediaan udara tekan di tabung berada di bawah ambang batas, sehingga tidak cukup kuat untuk melakukan pengereman. Seperti disampaikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Bahkan, KNKT meminta agar Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melarang penggunaan klakson telolet atau klakson tambahan. Penurunan udara tekan dipicu oleh dua hal, pertama adanya kebocoran pada solenoid valve klakson tambahan dan kedua adalah travel stroke kampas rem yang tidak standar.
Maka itu, ada 2 rekomendari dari KNKT. Pertama, KNKT meminta pelarangan penggunaan klakson tambahan atau klakson tambahan pada kendaraan besar di Indonesia. Sebab, saat ini banyak truk dan bus yang memakainya agar bisa mendapat suara klakson yang besar.
Seperti diketahui, klakson telolet atau tambahan itu agar bisa mengeluarkan suara kencang menggunakan tenaga angin. Di mana, anginnya berasal dari tabung angin untuk rem, dan jika ada kebocoran pada solenoid valve klakson tambahan, otomatis angin untuk rem juga habis dan menyebabkan rem blong.