100KPJ

Test Drive Wuling Alvez Hingga Ratusan KM, Mobil SUV Canggih yang Irit BBM

Share :

100kpj – Wuling Alvez hadir dengan segudang teknologi canggih yang dijual sangat terjangkau dibandingkan pesaingnya. Untuk membuktikan ketangguhan SUV kompak tersebut, kami mencoba hingga ratusan kilometer.

“Kami berharap setiap peserta dapat merasakan sensasi mengendarai Alvez, ‘Style and Innovation in One SUV’ baik sebagai pengemudi, maupun penumpang di berbagai kondisi jalanan,” ujar Brand & Marketing Direktur Wuling Motors, Dian Asmahani.

Total jarak tempuh yang dilalui selama pengujian Wuling Alvez EX dengan rute Kota Solo, jalur pantai selatan Gunung Kidul, hingga berakhir di Kota Yogyakarta mencapai 252 kilometer pada 24-25 Mei 2023. Gimana impresinya?

Postur tinggi 175 cm di balik kemudi Wuling Alvez memberikan visibilitas yang baik, jarak pandang luas melihat sisi kanan, dan kiri, hingga kap mesin terlihat karena posisi duduk yang agak tinggi ciri khas SUV.

Posisi menggenggam setir posisi jam 9 di tangan kiri, dan jam 3 di tangan kanan masih nyaman, namun jika berkendara terlalu lama kenyamanan memegang setir agak menurun, karena bentuknya cukup tebal.

Suara mesin pertama kali dihidupkan sangat halus terutama saat idle, dan minim getaran. Material kabin yang didominasi soft touch serta balutan bahan kulit membuat kami merasa sedang di dalam mobil premium.

Sistem hiburannya didukung head unit layar sentuh berukuran 10,25 inci model floating, yang bisa terhubung dengan smartphone. Sehingga menambah kenyamanan, karena bisa melihat langsung peta perjalanan.

Selain itu cukup terhibur karena bisa memutar musik, atau video secara online. Kualitas suara dari speaker di bagian pintu cukup mumpuni, meski dua tweeter di pilar tidak mengeluarkan suara atau sekadar ‘gimik’.

Untuk memudakan pengemudi, atau penumpang saat di kabin ketika mengatur suhu AC, volume musik, membuka sunroof, atau jendela bisa dilakukan dengan perintah suara, atau Wuling Indonesian Command. 

Hanya menyebut, ‘Halo Wuling’ beberapa kebutuhan kami ketika di dalam mobil atau berkendara tidak perlu dilakukan dengan sentuhan tangan, tapi pakai ucapan.

Rute perjalanan di mulai dari Bandar Udara Adi Soemarno, Solo, di dalam mobil berisikan 4 penumpang, dan menuju Pracima Tuin yang bisa disebut restoran di tengah keraton di Pura Mankunegara.

Di tengah perjalanan, kami mencoba langsung salah satu fitur di ADAS (Advanced Driver Assistance System) ketika macet. Menekan beberapa tombol di setir, agar sensor membaca marka jalan serta kendaraan di depannya.

Saat aktif, otomatis kami tidak perlu menginjak pedal gas, pedal rem, dan mengendalikan setir, karena Alvez berjalan sendiri mengikuti kendaraan di depannya, mulai dari kecepatan rendah, hingga pengereman otomatis.

Ada beberapa fitur yang bekerja saat stop and go tanpa kendali sopir, diantaranya Adaptive Cruise Control, Intelligent Cruise Assistance, Traffic Jam Assistance, dan Intelligent Hydraulic Braking Assistance.

Namun ketika berhenti di lampu merah, atau macet terlalu lama hingga lebih dari 3 detik fitur tersebut tidak aktif. Sehingga saat mobil di depannya berjalan, tidak otomatis mengikuti, dan muncul indikator di panel instrumen bahwa kami diperintahkan menginjak pedal gas secara manual.

Tercatat ada 11 fitur di dalam ADAS yang membuat Alvez menjadi SUV canggih seperti semi otonom, dan memberikan keamanan aktif, atau pasif untuk meminimalisir terjadinya benturan depan, keluar dari lajur, dan lain-lain.

Jika sebelumnya jalanan yang dilalui hanya sekadar di dalam kota, dengan permukaan aspal yang mulus, setelah makan siang di restoran tersebut, petualangan dimulai untuk menyusuri pesisir selatan Gunung Kidul.

Waktu tempuh kami kurang lebih tiga jam, permukaan jalan yang dilalui untuk sampai di Pantai Slili, Gunung Kidul sangat beragam, mulai dari kontur aspal mulus, bebatuan, banyak lubang, serta tanjakan, dan turunan.

Mesin 1.500cc Alvez yang diberikan penyegaran dari Confero, dan Formo dirasa cukup untuk putaran tengah, dan atas. Tapi saat ingin mendahului kendaraan lain, mengail tenaga dari putaran bawah kurang responsif.

Setelah mesin meraung, tenaga mulai terasa terisi memasuki 40 km per jam. Sepertinya menjadi konsekuensi mapping ECU (Electronic Control Unit), agar konsumsi bahan bakar efisien, meski gaya berkendara ‘begajulan’.   

Belum lagi ditambah bobot penumpang di dalam kabin yang rata-rata 80 kilogram, belum termasuk barang bawaan di bagasi belakang. Di jalanan menanjak, kami merasakan hal serupa mesin agak meraung jika berhenti dari kondisi diam.

Di atas kertas, enjin Alvez dengan kapasitas 1.485cc hanya bisa menyemburkan tenaga 105 dk di 5.800 rpm, dan torsi 143 Nm di 4.000-4.600 rpm. Lebih kecil dibandingkan para pesaingnya di segmen SUV kompak.

Hyundai Creta sebagai pesaingnya dengan kapasitas mesin serupa tenaga yang dihasilkan mencapai 113,4 dk, dan torsi 144,1 Nm, lalu Honda HR-V tenaganya 119,3 dk, dan torsi 145 Nm untuk mesin non turbo.

Berhenti di tanjakan, tidak perlu khawatir merosot ke bawah tanpa menekan rem parkir elektrik, Alvez dilengkapi Auto Vehicle Holding yang bisa menahan roda di jalan menanjak, atau stop and go seperti brake hold.

Alvez sangat lincah di jalan perkotaan, dan fun to drive karena setir tergolong enteng meski ukuran velg 16 inci, handlingnya cukup baik. 

Gejala limbung minim, begitupun body roll, hal itu bisa didapatkan karena ground clearance Alvez tidak terlalu tinggi, yaitu hanya 175 mili meter, ditambah jarak poros roda depan ke belakang cukup panjang 2.550 mm.

Perpaduan suspensi depan McPherson strut, dan belakang torsion beam dirasa cukup nyaman di permukaan aspal yang rata meski cukup rigid, namun ketika melewati jalanan rusak ayunan suspensi baru terasa keras.

Dengan kondisi pengujian seperti itu, berdasarkan informasi di layar MID (Multi Information Display), konsumsi bahan bakar Wuling Alvez dengan jarak tempuh 111,7 km, rute Solo-Gunung Kidul, 12 km per liter, tergolong irit.

Kesimpulan, Wuling Alvez tipe tertinggi dengan harga Rp295 juta bisa menjadi rekomendasi mobil SUV untuk perkotaan, terutama yang butuh bagasi lebih luas karena dimensinya agak lebih besar dari HR-V dan Creta, dan mobil ini cocok bagi mereka yang ingin mengikuti tren teknologi namun dengan budget pas-pasan.

Share :
Berita Terkait