Lebih lanjut dia menjelaskan, target pasar Air ev di Indonesia dan Binggo EV di China berbeda-beda. Mengingat spesifikasi kedua mobil pelahap seterum itu tidak sama, meski menggunakan rancang bangun yang serupa.
“Ini sebenarnya ingin menunjukkan platform yang kita punya saja. Pengembangan dari GSEV, dan ini produk baru yang memang ada di head quarter, dan mendapatkan sambutan baik dari masyarakat (China),” tuturnya.
Binggo EV memiliki dimensi panjang 3.950 mili meter, lebar 1.708 mm, tinggi 1.580 mm, dan jarak poros roda depan ke belakang 2.560 mm, artinya lebih bongsor dari Air ev.
Seperti diketahui, mobil listrik pertama Wuling di pasar Indonesia itu panjangnya hanya 2.974 mm, lebar 1.505 mm, tinggi 1.631 mm, dengan jarak poros roda 2.010 mm.
Dengan begitu ruang kabin penumpang, dan bagasi belakang Binggo EV lebih luas. Di atas kertas, mobil pelahap seterum itu memiliki ruang bagasi 790 liter jika kursi baris kedua dilipat.
Desain interiornya cukup unik, jok pengemudi, dan penumpang depan model semi bucket atau pocong seperti mobil-mobil di kelas LCGC. Untuk sistem hiburannya disematkan layar head unit 10,25 inci yang menyatu dengan panel intrumen.