100kpj – Kejaksaan Agung menetapkan Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero), Destiawan Soewardjono tersangka dugaan korupsi penyelewengan dana PT Waskita Beton, hingga merugikan negara triliunan rupiah.
Berdasarkan data LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara), Dirut Waskita Destiawan Soewardjono memiliki kekayaan Rp26,979 miliar. Sebagian disumbang dari koleksi kendaraan senilai Rp1,183 miliar.
Salah satu mobil yang paling spesial di garasi rumah koruptor itu adalah Morris Minor. Mobil lawas buatan Inggris tersebut nilainya hanya Rp150 juta, namun belum tentu semua orang di Indonesia memiliki mobil tersebut.
Mobil itu tergolong langka, diduga populasinya juga tidak terlalu banyak di RI, dan hanya orang-orang tertentu yang memilikinya.
Morris Minor milik Dirut Waskita itu merupakan adik kandung dari Morris Minor Teveler yang menjadi mobil oplet dalam film Si Doel. Namun secara dimensi lebih kompak, konfigurasinya hanya untuk 4-penumpang.
Melansir dari beberapa sumber, Minor hadir sebagai mobil harga terjangkau di Inggris, debut pada 1948 di Earls Court Motor Show, London. Diproduksi sampai 1,6 juta unit, dari generasi pertama sampai ketiga.
Seri MM atau generasi pertama dibuat dalam periode tahun 1948-1953, awalnya Minor sebagai sedan dua pintu, dan tersedia versi convertible atau atap terbuka berbahan kain.
Namun untuk menjangkau pasar yang lebih besar pada generasi kedua 1952-1956 berubah menjadi empat pintu, dan terakhir generasi ketiga disebut seri 1000 pada 1956-1971 yang mengandalkan mesin 948cc.
Minor merupakan generasi penerus Morris Eight yang diproduksi Morris Motors pada 1935, mobil itu hadir sebagai pesaing Ford Model Y karena penjualannya yang menjanjikan pada saat itu.
Mengingat kebutuhan pasar berubah, dan mengikut perkembangan zaman, setelah diproduksi dalam beberapa tahun Minor akhirnya disuntik mati. Sebagai penerusnya dilahirkan Morris Marina pada 1971.
Secara desain, Marina adalah sedan yang lebih moderen yang dilahirkan bersama dengan Austin-Morris di British Leyland, memiliki tiga nama berbeda di setiap negara, yaitu Austin Marina, Leyland Marina, dan Morris 1700.
Sedan itu hadir dalam beberapa varian seperti estate 4-pintu atau wagon, dan coupe 2-pintu dengan dimensi, dan desain berebda. Jantung pacunya juga cukup beragam, mengandalkan mein 1.300cc, 1.500cc, 1.700cc, hingga 2.600cc.
Mobil yang menjadi pesaing Ford Escort, dan beberapa mobil Jepang lainnya itu juga sukses di beberapa negara seperti Amerika Utara, Selandia Baru, Afrika Selatan, dan Malaysia, sebagai pesaing Ford Escort.