100KPJ

Produksi Kijang Innova Zenix Hybrid Meningkat, Pangkas Waktu Inden Jadi Segini

Share :

100kpj – Menuju era ramah lingkungan, Toyota memproduksi mobil hybrid di Indonesia melalui All New Kijang Innova Zenix Hybrid. Mobil MPV versi rendah emisi itu pertama kali diluncurkan pada November 2022.

Kijang Innova Zenix Hybrid yang diproduksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) itu menggabungkan mesin bensin 4 silinder 1.987cc, dengan motor listrik yang membantu menggerakan roda depannya.

Enjin bensin tersebut bisa menghasilkan tenaga maksimal 186 PS di 6.000 rpm, dan torsi 187,3 Nm di 4.400-5.200 rpm. Sedangkan motor listrik atau dinami penggeraknya memiliki tenaga 113 PS, dan torsi 205,9 Nm.

Mobil MPV tersebut bisa seutuhnya berjalan menggunakan tenaga listrik, tanpa bantuan mesin konvensional dengan mode berkendara EV, namun jarak tempuhnya tidak terlalu jauh karena baterainya yang kecil.

Mengandalkan rancang banun TNGA dengan sistem hybrid generasi ke-5 serupa dengan Prius terbaru. Baterai Innova Zenix Hybrid berjenis non-liquid electrolyte dengan kapasitas 201,6 volt yang terdiri dari 28 modul.

Tenaga yang dihasilkan, atau dialirkan untuk menggerakkan dinamo 27 kilo watt. Komponen penyimpan daya listrik yang terbuat dari nikel, dan metal itu diklaim bisa bertahan dalam kondisi mines 30- 60 derajat celcius.

Soal harga, Innova Zenix Hybrid dibanderol Rp458 juta untuk tipe 2.0 G HV CVT, sampai Rp614 juta tipe Hybrid 2.0 Q HV CVT TSS Modelista. Meski lebih mahal dari versi konvensionalnya, namun varian hybrid cukup diminati.

Masih banyak konsumen yang belum mendapatkan unit, karena inden Kijang Innova Zenix Hybrid mencapai tahunan, oleh sebab itu kapasitas produksinya ditingkatkan di tahun ini.

“Kita sudah tambah alokasi lebih dari 70 persen, sebelumnya 30 persen Hybrid, dan 70 persen ICE (model konvensional). Sekarang fifty-fifty (50 persen 50 persen),” ujar Direktur Hubungan Eksternal PT TMMIN, Bob Azam di Jakarta, Senin 17 April 2023.

Menurutnya jika melakukan pemesanan sekarang, konsumen baru mendapatkan unit 6 bulan kemudian, lebih singkat karena tidak sampai satu tahun seperti sebelumnya.

“Sekarang masalah supply (komponen) mobil listrik, hybrid, bukan hanya di kita saja. Hampir di seluruh dunia,” katanya.

Sebelumnya Marketing Direktur PT TAM Anton Jimmi Suwandy mengatakan, sampai saat ini inden Innova Zenix Hybrid masih cukup panjang, berbeda dengan versi standad atau bensin. Sehingga sedang diusahakan untuk meningkatkan kapasitas produksi.

"Mungkin beberapa bulan ke depan bisa memenuhi produksi hybrid supaya memenuhi inden yang mendekati. Paling kecil 6 bulan, ada yang sampai 1 tahun karen tipe, dan warna. Kalau yang bensin relatif cukup avaliable terutama tipe V, tapi yang tipe G di beberapa daerah masih menunggu," ujar Anton.

Share :
Berita Terkait